Saat ini perkembangan teknologi terjadi sangat pesat. Hadirnya teknologi dapat memberikan perubahan pada nilai sehingga dapat memberikan dampat positif maupun negatif. Selain perubahan pada nilai, pola pengasuhan anak juga berubah. Orang tua jaman dulu dan orang tua zaman digital pasti memiliki perbedaan dalam mengasuh anak.Â
    Orang tua zaman dulu menerapkan tipe pola asuh otoriter, permisif, demokrasi, dan pola asuh tersebut sudah mengalami keberhasilan dalam mendidik anak, tetapi di zaman era digital, ketiga pola asuh tersebut tidak akan berhasil, jika tidak melakukan sinkronisasi sesuai waktu situasi dan kondisi dalam hal mengasuh anak.
   Pola asuh orang tua dalam mendidik anak di era digital lebih menekankan pada interaksi kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis, seperti rasa aman, kasih sayang, serta sosialisasi dalam kehidupan masyarakat.
Sementara, asumsi pendidikan anak di era digital, pola asuh orang yang bersifat otoriter sebaiknya dihindari, yang mana orang tua tidak perlu memaksakan kehendaknya, karena anak tidak suka dipaksa tetapi sebagai orang tua harus bisa mengontrol teknologi yang dimiliki oleh anak. Maksudnya pengontrolan di dalam pengasuh dan ini adalah sebagai orang tua harus memeriksa aplikasi apa saja yang terdapat atau yang terinstal pada handphone yang dimiliki anak.
   Menurut Hurlock, untuk mengantisipasi anak-anak di zaman era digital sekarang, yang berkesan adalah pola asuh. Sistem pola asuh ini juga, menampilkan teladan yang baik oleh orang tua kepada anak anaknya. (Tridonanto, 2014).
   Selain itu juga orang tua yang hidup di zaman era digital ini, bukan hanya menguasai teknologi di zaman sekarang, tetapi mempunyai pengetahuan pengetahuan terhadap perkembangan anak anaknya.
SOLUSI
Dalam era digital ini kita harus menjadi orang tua yang cerdas agar anak tidak kecanduan terhadap teknologi yang berjalan di zaman era digital ini. Ada beberapa solusi untuk mengatasinya, yaitu:
1. Menetapkan batasan dalam penggunaan gadget.