Mohon tunggu...
Ayuning Nurani
Ayuning Nurani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Seorang mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang menekuni studi di bidang kesehatan. Saya memiliki minat besar dalam sosial dan pendidikan, saya sering terlibat dalam kegiatan organisasi serta proyek-proyek kolaboratif dan inovatif. Semoga langkah baru di bidang penulisan membantu saya berkembang dan menjadi pribadi yang inspiratif. 😊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Profesionalisme dan Kualitas Pelayanan dalam Meningkatkan Citra Positif Perawat di Indonesia

28 Desember 2024   17:05 Diperbarui: 28 Desember 2024   17:11 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perawat (Sumber: https://pixabay.com/)

Dalam dunia kesehatan, perawat menjadi garda terdepan untuk memberikan asuhan keperawatan dan dukungan kepada pasien. Peran perawat seperti menjadi jembatan antara harapan pasien dengan kesembuhan. Lantas, mengapa profesi yang begitu penting ini masih sering dipandang sebelah mata di Indonesia? Faktor pemicunya bukan hanya karena minimnya pengetahuan masyarakat terkait peran perawat, tetapi juga berhubungan dengan isu profesionalisme dan kualitas pelayanan keperawatan yang belum merata ke seluruh daerah di Indonesia. Seringkali masih ada stigma negatif dari masyarakat tentang perawat, seperti perawat yang dinilai bersikap "judes" dan tidak ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, perawat yang kompeten harus bersikap profesional dan memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas, hal ini menjadi kunci utama dalam meningkatkan kepercayaan dan membangun citra positif perawat di mata masyarakat.

Menurut Cao et al. (2023), profesionalisme dalam keperawatan berarti memberikan perawatan kepada orang lain dengan mengedepankan prinsip-prinsip profesional, rasa kepedulian, dan sikap altruisme. Hal ini menunjukkan bahwa profesionalisme dalam keperawatan tidak sekadar terletak pada keterampilan teknis yang dimiliki, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral yang mendalam. Berdasarkan pandangan Hutagaol et al. (2024), menyebutkan bahwa nilai profesional dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pendidikan, dan perspektif individu yang berkembang seiring waktu. Pernyataan ini menegaskan bahwa nilai profesional merupakan landasan utama dalam praktik keperawatan. Sebuah penelitian dilakukan oleh Jiwanti et al. (2022), penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto dengan menggunakan sampel sebanyak 145 orang perawat, dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat profesionalisme perawat mencapai 53,8%, sementara perawat yang dianggap kurang profesional berada pada angka 46,2%. Selain itu terdapat penelitian yang dilakukan oleh Pujiastuti et al. (2024), penelitian ini dilakukan di RS Mitra Anugerah Lestari Cimahi dengan menggunakan sampel sebanyak 104 orang perawat dengan hasil penelitiannya menyebutkan bahwa sebagian besar partisipan diidentifikasi sebagai perawat yang profesional dengan persentase mencapai 56,7% dari jumlah sampel. Sementara itu, persentase partisipan yang dianggap kurang profesional berjumlah sebanyak 43,3% dari keseluruhan sampel. Distribusi tingkat profesionalisme ini mencerminkan pandangan perawat tentang profesionalisme mereka sendiri serta mutu layanan keperawatan yang diberikan.

Selain profesionalisme yang berkontribusi pada peningkatan citra positif perawat, kualitas pelayanan juga merupakan faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Kualitas pelayanan keperawatan menjadi salah satu aspek yang berperan sebagai indikator keberhasilan dalam perawatan pasien. Perawat yang memiliki sikap profesional cenderung memberikan pelayanan berkualitas tinggi, sehingga berkontribusi pada pencapaian tujuan kesehatan pasien secara optimal. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pujiastuti et al. (2024), penelitian ini dilakukan di RS Mitra Anugerah Lestari Cimahi dengan melibatkan 104 perawat sebagai sampel, dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mayoritas partisipan dengan persentase 79,8% dari jumlah sampel menilai kualitas
pelayanan keperawatan sebagai baik. Sementara itu, sebagian kecil partisipan dengan persentase 20,2% memiliki persepsi bahwa mutu pelayanan keperawatan berada pada tingkat yang cukup. Temuan ini sejalan dengan penelitian Sintari et al. (2022), hasil
penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Hal ini disebabkan oleh baiknya kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan, yang membuat pasien merasa puas dengan layanan yang mereka terima.
Dengan demikian, terdapat keselarasan persepsi antara kualitas dan pelayanan, di mana semakin baik kualitasnya maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pasien.

Ilustrasi Perawat (Sumber: https://pixabay.com/)
Ilustrasi Perawat (Sumber: https://pixabay.com/)
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun ada sejumlah perawat yang diakui sebagai profesional dan kualitas pelayanan keperawatan dinilai baik, tantangan untuk meningkatkan citra positif perawat di Indonesia masih cukup
besar. Oleh karena itu, upaya untuk memperkuat profesionalisme dan pelayanan keperawatan perlu ditingkatkan melalui pendidikan yang memadai, pelatihan berkelanjutan, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang peran penting perawat dalam sistem kesehatan. Untuk mendukung upaya ini, diperlukan juga kolaborasi antara institusi pendidikan, rumah sakit, dan pemerintah guna mengoptimalkan pengembangan profesionalisme keperawatan. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam persepsi masyarakat supaya stigma negatif terhadap profesi perawat dapat dihilangkan, sehingga citra positif perawat di Indonesia dapat terwujud.

Sebagai penutup, perlu ditegaskan kembali bahwa profesionalisme dan kualitas pelayanan merupakan dua kunci utama dalam membangun citra positif perawat di Indonesia. Meskipun dalam beberapa penelitian, sebagian perawat telah dianggap memiliki nilai profesionalisme dan terdapat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan, tetap saja masih melekat stigma negatif masyarakat tentang perawat. Segala upaya untuk meningkatkan citra positif perawat di Indonesia merupakan tantangan dan memerlukan komitmen bersama dari semua pihak. Dalam kontribusi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi masyarakat dengan didukung melalui upaya peningkatan pendidikan, pelatihan, dan kesadaran masyarakat tentang peran penting perawat. Melalui kolaborasi dari berbagai pihak juga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perawat untuk dihargai dan diakui sebagai pilar penting dalam sistem kesehatan.

Referensi

  • Cao, H., Song, Y., Wu, Y., Du, Y., He, X., Chen, Y., Wang, Q., & Yang, H. (2023). What is nursing professionalism? A concept analysis. BMC Nursing, 22(34). https://doi.org/10.1186/s12912-022-01161-0
  • Hutagaol, R., Novieastari, E., Suharmanto., & Sari, S. K. W. (2024). La importancia de los valores profesionales desde la perspectiva de las enfermeras clnicas [The importance of professional values from clinical nurses' perspective]. Enfermera
    Global, 23
    (1), 256--282. https://doi.org/10.6018/eglobal.572681
  • Jiwanti, S., Purnamawati, D., & Widiastuti, E. (2022). Faktor yang berhubungan dengan profesionalisme perawat di instalasi rawat inap rumah sakit. Jurnal Keperawatan, 14(3),625--630. https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/428
  • Pujiastuti, E., Purwadhi., & Widjaja, Y. R. (2024). Pengaruh profesionalisme dan keterampilan perawat terhadap mutu pelayanan keperawatan rumah sakit. Jurnal Healthcare Education, 1(2), 18-27.
  • Sintari, S. N. N., Subhaktiyasa, P. G., & Andriana, K. R. F. (2022). Mutu pelayanan keperawatan berhubungan dengan kepuasan pasien. Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik, 7(2), 81-88. https://doi.org/10.22225/pi.7.2.2022.81-88

Ayuning Nurani, mahasiswa Sarjana Reguler FIK UI.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun