Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tren 2021: "Bullet Journal", Sentuhan Estetis Minimalkan Efek Negatif Stres

6 Januari 2021   22:59 Diperbarui: 6 Januari 2021   23:24 2932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alat pendukung dekorasi bullet journal/weheartit.com

Menulis jurnal pada umumnya masih sejenis dengan menulis dalam sebuah buku harian. Kegiatan tersebut dalam mewakili berbagai  macam perasaan seseorang dalam kurun waktu tertentu. Dewasa ini, semakin cangggihnya teknologi banyak orang mulai berbondong meninggalkan tren menulis jurnal ini. Sebagian dari mereka lebih senang jika menyimpan sebuah memori sebatas mengabadikan dalam sebuah gambar atau catatan digital pada gawai mereka.

Bullet Journal, merupakan tren awal dari Korea dan Jepang yang mulai mempromosikan kebiasaan menulis buku harian dengan cara yang berbeda. Dalam kegiatan ini, seseorang diajak untuk lebih memberikan sentuhan esetetik dalam setiap lembaran bukunya. Tujuannya tidak lebih selain mengasah keterampilan, catatan yang dibuat dapat lebih menarik semangat melakukan sesuatu bagi pembuatnya.

Setelah mendengar pengumuman pemerintah terkait adanya PSBB kembali, tren 2021 kegiatan menulis jurnal ini diharapkan dapat menjadi hiburan kala banyak pekerjaan, tugas yang dikerjakan dari rumah. Beberapa orang mungkin merasa kewalahan dan mulai merasakan jadwal berantakan di awal tahun bingung menyelesaikan pekerjaan mana yag harus segera dituntaskan. Maka dari itu, kegiatan ini muncul berpeluang untuk menjadi alat bantu dalam meminimalisir dampak negatif dari stres akibat banyaknya pekerjaan. Melampiaskan emosi melalui jurnal atau buku harian memiliki damak positif lebih bagi kesehatan mental pembuatnya. Beberapa diantaranya

Meningkatkan fungsi kognitif. Terkadang, menulis di atas kertas dapat secara alamiah membuat penulis terbawa dan menuangkan secara jujur terhadap perasaan yang sedang dialami. Setelah selesai menulis, biasanya akan terasa dampak setelah beberapa hari kemudian membacanya ulang. Hal itu dapat membantu mengendalikan emosi

Menstabilkan kondisi emosional. Dengan membuat jurnal, artinya pembuatnya telah menyetujui untuk memberi kesempatan otak mengatur emosi selama penulisan atau pembuatan jurnal berlangsung. Denagn melampiaskan emosi melalui tulisan tersebut, kepercayaan diri akan munncul secara positif.

Menangkal efek negatif stres. Mengalami stress adalah kondisi yang pernah dialami oleh kebanyakan orang. Mungkin memang tidak bisa sepenuhkan memberantas, tetapi bisa ditangkal dengan melakukan kebiasan membuat jurnal tiap harinya. Dengan menyelesaikan jurnal kemudian membaca dikemudian hari akan membantu mengenali pembuat jurnal mengetahui pemicu stress yang dialami. Setelah itu, ide untuk menyelesaikan masalah tersebut akan muncul dengan sendirinya.

Setelah mengetahui ada banyak keuntungan dalam membuat jurnal, terkadang diantara kita massh saja bingung bagaimana cara memulai membuat bullet journal ini. Karena tujuan dari pembuatan jurnal ini selain sebagai catatan buku harian, perbedaan bullet journal terletak pada penampilan menarik lembar demi lembar buku penulis. Agar jurnal kamu terlihat rapi dan penuh makna. Hal berikut perlu kamu perhatikan

Tentukan tema dari layout jurnal. Sebelum memulai menulis, ada baiknya menyiapkan alat tempur yang akan dibuat untuk dekorasi buku. Seperti halnya selotip warna, stabile, kertas Koran, stiker, dan barang-barang menarik yang mendukung tema jurnalmu.

Ilustrasi alat pendukung dekorasi bullet journal/weheartit.com
Ilustrasi alat pendukung dekorasi bullet journal/weheartit.com
Buat jurnal sesuai keinginan. Karena isi jurnal tidak melulu berupa kalender tiap tahun. Bullet jurnal juga bisa berisi pengingat akan rencana rencana kegiatan yang akan dilakukan Beri penanda pemisah tiap minggunya akan mempermudah proses pembuatan jurnal.

Ilustrasi contoh tema jurnal/weheartit.com
Ilustrasi contoh tema jurnal/weheartit.com
Jangan hanya sekedar menulis, tapi kerjakan. Jika jurnal yang ditulis kebanyakan berupa rangkaian target harian, minggua, bulanan, bahkan tahunan. Upayakan dapat merealisasikan apa yang telah direncanakan. Jika telah berhasil melakukan apa yang direncanakan maka jurnal tersebut telah berhasil menjadikan pembuatnya benar-benar ingat akan apa yang menjadi targetnya.

ilustrasi freepik selesai mengerjakan list tugas
ilustrasi freepik selesai mengerjakan list tugas
Tren membuat bullet jurnal memang dapat membantu memberi dampak baik bagi kesehatan mental seseorang. Tetapi bukan berarti hal ini dapat menjadi solusi bagi seseorang yang sudah sangat merasa terganggu kesehatannya. Mendatangi ahli sepertinya pilihan yang lebih baik~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun