Menanamkan pendidikan gender pada anak-anak tidak hanya melalui permainan saja, tetapi ada hal yang lebih penting dari itu. Misal dengan mengenalkan anak tentang menghargai jenis kelamin lain, atau dengan menjelaskan untuk tidak boleh bersifat keras kepada teman lain.
Masa kanak-kanak merupakan fase yang paling penting bagi seorang pendidik untuk menanamkan norma-norma dan arahan-arahan yang baik bagi mereka. Pada fase ini, anak-anak harus melewati masa pertumbuhan dan perkembangan dengan baik. Menurut Montessori, dalam perkembangannya, anak-anak memiliki masa sensitif yang ditandai dengan ketertarikan kepada suatu objek yang cenderung mengabaikan objek lain. Hal itu yang menyebabkan anak memiliki minat untuk melakukan sebuah tindakan.
Aspek sosial kehidupan anak cenderung kepada identitas, reaksi sosial, dan gender mereka (Santrock,1995). Berkenaan dengan tugas perkembangan sosial, orang tua memiliki tugas utama sebagai orang terdekat yang idealnya memberi bimbingan serta pemahaman mengenai identitas, raksi sosial, terutama masalah gender.
Lalu kapan waktu yang tepat dalam mengenalkan perihal gender kepada anak?Â
Memperkenalkan masalah gender kepada anak selayaknya dilakukan sedini mungkin. Apalagi hal ini erat hubungannya dengan tugas perkembangan sosial anak yang harus dilewatinya seperti mempelajari perbedaan jenis kelamin agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Dilansir dalam schoolofparenting.id, bahwa mengenalkan pendidikan gender pada anak sebisa mungkin dimulai sejak usia 15 bulan. Pada saat itu, anak telah memasuki fase anal. Fase dimana anak mulai memahami fungsi dari alat kelamin. Mereka mulai mempelajari perbedaan anatara laki-laki dan perempuan. Dalam pengenalan gender, orang tua bisa memasukkan paham mengenai apa saja yang boelh  dan tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain.
Pada dasarnya, setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan. Jika ia seorang laki-laki, maka harapannya akan  menjadi sosok yang gagah dan perkasa. Begitu sebaliknya jika ia perempuan, tingkah laku yang lembutlah yang diharapkan.
Apakah permainan dapat memengaruhi perubahan pengetahuan anak tentang gender? Hal ini cukup miris memang. Kesalahan paham yang menghubung-hubungkan jenis permainan dengan gender anak. Padahal segala jenis permainan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan potensi kecerdasan anak.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H