Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Pola "Hyperparenting" Baik untuk Tumbuh Kembang Anak?

20 Februari 2018   13:44 Diperbarui: 20 Februari 2018   15:10 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlalu memaksakan anak dalam memenuhi kepuasan orang tua diyakini dapat mengganggu kondisi anak. Ilustrasi gambar oleh www.emaze.com

Berkat didikan orang tua yang berpola hyper,karakter yang terbentuk dalam diri anak akan cenderung kaku, tidak luwes, dan sedikit tempramen. Dan sifat-sifat tersebut akan mengalami kesulitan dalam proses beradaptasi dengan lingkungan. Yang fatalnya, bisa membuat anak terkucilkan dalam pergaulannya.

Dengan mengetahui tentang pola pengasuhan yang demikian. Diharapkan dapat membukakan hati bagi setiap orang tua yang masih saja menerapkan hal ini terhadap anaknya. Karena bagaimanapun, karakter anak akan terbentuk dari stimulus yang diberikan oleh orang tua sejak dini.

Malang, 20 Februari 2018

Alfiyah Qurrotu A'yunina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun