Mahasiswa non-akademis (aktivis) cenderung lebih aktif dalam memberi perhatian pada lingkungan yang ada. Mereka lebih cepat tanggap dengan kondisi sekitar yang sedang berlangsung. Memang untuk mahasiswa aktivis ini lebih ditekankan pada hasi akhir dari pendidikan yang ditempuh untuk terjun dan mengabdi dalam masyarakat. Kekurangan dari mahasiswa aktivis mereka lebih terkenal dengan teledor waktu. Maksudnya adalah lebih mementingkan capaian dalam pengabdian secara nyata kepada masyarakat disbanding mendapat IPK yang tinggi.
Jadi apa yang seharusnya kita lakukan sebagai mahasiswa? Sepertinya ketiga tiganya adalah penting, namun mustahil jika dilakukan dalam satu jalan. Maka dari itu pilihlah sesuai dengan kecakapan yang dimiliki tubuh masing-masing. Sekiranya ingin tetap pintar meskipun aktif dalam organisasi, ya berarti ada salah satu yang harus dikorbankan yaitu waktu tidur atau istirahat. Semua akan berlangsung nyaman bila pengaturan jadwal sesuai dengan porsi kebutuhan kita. Kuat tetapi tidak butuh kan juga sayang untuk dilakukan. Jadi semaksimal mungkin mencoba untuk membikin prioritas ya, agar kuliah nyaman sesuai dengan tujuan yang diusahakan.
Â
Malang, 27 September 2017
Alfiyah Qurrotu A'yunina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H