Mohon tunggu...
AYUNDA REGINAMAHARANI
AYUNDA REGINAMAHARANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM. 102111133187, IKM 3C, Prodi Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Airlangga

Semoga tulisan saya bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada! Organ Rusak Akibat Penyakit Tatkala Banjir Ini

1 Januari 2023   22:30 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:24 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://pin.it/5AEcHIE, https://pin.it/5aNYby6, https://pin.it/OMutbvz

Siapa sangka banjir dapat menimbulkan penyakit yang serius. Bahkan, sampai tersebar banyak pesan "waspada" untuk khalayak umum. Kenyataannya, Indonesia sebagai negara tropis memang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk perkembangan penyakit serius ini. Hal ini dibuktikan oleh salah satu kasus di Kabupaten Pangandaran. Kepala Dinas Kabupaten Pangandaran mengungkapkan bahwa 153 warga Pangandaran telah terinfeksi dan 20 diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Lebih lagi, di daerah yang cukup jauh dengan Pangandaran yaitu Probolinggo, telah diterbitkan SE (Surat Edaran) tentang kewaspadaan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebenarnya penyakit apakah ini? Benarkah akibatnya organ dapat rusak?

Ancaman Penyakit Leptospirosis

Banjir tidak bisa kita anggap sebagai sesuatu yang enteng. Pasalnya, banjir selalu menimbulkan penyakit yang jarang kita sadari akan terjadi. Salah satu penyakit yang berisiko muncul adalah leptospirosis. Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat menyerang manusia maupun hewan. Tak disangka, bakteri Leptospira sp. sebagai penyebab penyakit ini berisiko menyerang ginjal, hati, serta organ lainnya.

Leptospirosis dapat muncul di berbagai belahan dunia. Namun, kasusnya lebih awam terjadi di daerah beriklim tropis maupun subtropis dengan curah hujan yang tinggi. Tak dapat dipungkiri lagi, Indonesia sebagai salah satu negara tropis harus waspada akan penyakit ini. Apalagi pada musim hujan seperti ini dapat menimbulkan banjir yang menjadi salah satu kendaraan bagi bakteri Leptospira mencapai tubuh manusia.

Banjir tentunya berisi banyak hal yang sudah tercampur baik itu air hujan ataupun air selokan. Salah satu yang jarang kita sadari ada dalam air banjir adalah air kencing dari hewan termasuk di dalamnya adalah hewan ternak, hewan peliharaan, bahkan tikus. Air kencing ini akan dapat menjadi penyebab leptospirosis apabila hewan yang bersangkutan telah terinfeksi bakteri Leptospira. Kulit yang terluka atau lecet serta selaput lendir akan menjadi pintu masuk bakteri Leptospira ke dalam tubuh manusia.

Gejala dan Tingkat Keparahan Leptospirosis

Tentu setelah bakteri masuk ke tubuh, akan timbul gejala-gejala karena keberadaannya. Namun, pada penyakit leptospirosis ini tidak jarang juga terdapat penderita yang tidak menunjukkan gejala apapun. Lalu apa gejala yang mungkin muncul? Ternyata, gejala awal leptospirosis hanya seperti  flu biasa sehingga sulit untuk membedakannya. Gejala tersebut meliputi demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot betis dan punggung, perasaan tidak enak, lelah, hingga mata merah akibat radang.

Leptospirosis dengan gejala seperti flu biasa itu merupakan leptospirosis ringan. Sedangkan leptospirosis beratlah yang dapat menimbulkan komplikasi pada organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, paru-paru, dan sebagainya. Dikatakan sebagai leptospirosis berat atau Weil's disease adalah apabila terjadi ikterus (penyakit kuning), perdarahan organ misalnya paru-paru, hingga gagal ginjal. Maka dari itu, pengobatan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah terjadinya leptospirosis berat yang akan mengancam jiwa.

Pencegahan Leptospirosis

Pada hakikatnya, banjir bukan merupakan satu-satunya kondisi yang membantu bakteri Leptospirosis menyentuh manusia. Tempat wisata air, persawahan, maupun perkebunan merupakan lingkungan yang dapat mendukung. Selain itu, pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan hewan dan habitatnya seperti dokter hewan, tukang potong hewan, hingga pekerja laboratorium memiliki risiko terjangkit leptospirosis. Lingkungan dan pekerjaan tersebut dapat menjadi penyebab yang lebih kuat apabila ditambah dengan higiene atau upaya kebersihan diri yang kurang. Lalu bagaimana cara pencegahannya? Beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah menghindari berenang di air yang mungkin tercemar air kencing hewan, menutup luka dengan baik, menggunakan pelindung (sarung tangan dan sepatu boots) apabila akan bersentuhan dengan tanah basah atau berlumpur, mencegah kontaminasi air kencing pada tampungan air, cuci tangan, termasuk juga pengendalian terhadap hewan-hewan di sekitar.

Sungguh mengejutkan bahwasanya penyakit leptospirosis dapat terjadi karena banjir. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa penyakit ini dapat menyerang organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, paru-paru, dan sebagainya. Kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar harus dilakukan misalnya dengan menerapkan kebersihan diri dan lingkungan, menjaga perilaku, hingga memperhatikan luka kecil karena hal tersebut dapat menjadi pintu masuk bakteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun