Pada bulan Agustus lalu, Universitas Negeri Semarang menerjunkan mahasiswanya untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang disesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu Bersama Melawan Covid (BMC). Pada tahun sebelumnya pun sama, program KKN menggunakan tema BMC, untuk tahun ini sendiri KKN Unnes mengusung tagline yaitu “Bersama KKN UNNES Membangun Indonesia dari Desa”. Penerjunan KKN sendiri dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2021 yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan live youtube dengan diikuti seluruh mahasiswa KKN BMC 1 tahun 2021. Untuk daerah lokasi KKN sendiri disesuaikan dengan domisili mahasiswa, sehingga bisa meminimalisir persebaran Covid-19.
Salah satu kelurahan yang menjadi lokasi dilakukannya KKN yaitu Kelurahan Nongkosawit. Kelurahan Nongkosawit terletak di Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Kelurahan Nongkosawit sudah disahkan oleh pemerintah Kota Semarang menjadi desa wisata berbasis budaya dan edukasi. Hal tersebut dikarenakan Kelurahan Nongkosawit memiliki sejumlah potensi alam, budaya, dan sumber daya manusia yang dapat dikembangkan dengan baik. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yaitu Bapak Warsono menyebutkan bahwa pemerintah Kota Semarang telah memberikan dukungan untuk memperkenalkan potensi wisata di daerah Nongkosawit tersebut.
Berbagai program kerja yang ditawarkan oleh universitas, satu per satu diimplementasikan oleh para mahasiswa yang tersebar di seluruh RW yang ada di Kelurahan Nongkosawit. Baru-baru ini, mahasiswa KKN Unnes membantu membersihkan salah satu objek wisata di daerah Nongkosawit, yaitu Omah Pang. Nama Omah Pang sendiri berasal dari dua suku kata dengan menggunakan bahasa jawa. Omah yang berarti rumah dan pang berarti ranting pohon. Selain itu kata Pang memiliki makna tersendiri di mana huruf P menggambarkan sebuah panggonan atau tempat. Huruf A yang berarti anak-anak, huruf N artinya ngleluri atau menjaga seni budaya tradisional Jawa, dan huruf G berarti guyup rukun. Omah Pang dimaksudkan sebagai tempat bagi anak-anak untuk melestarikan seni budaya dan berinteraksi sosial.
Gambar 1. Kondisi Omah Pang Sesudah Dibersihkan
Promosi wisata dengan memanfaatkan media sosial ini maerupakan salah satu bentuk upaya dalam mewujudkan digital tourism yang memang sedang gencar-gencarnya dilakukan karena kondisi pandemi saat ini. Selain itu, masyarakat juga jauh lebih aktif menggunakan media internet sejak adanya pandemi, yang memungkinkan berbagai promosi baik wisata, kuliner, pendidikan, dan lainnya melalui media sosial.
Diharapkan dengan adanya mahasiswa KKN yang melakukan pengembangan desa melalui berbagai program dengan tujuan agar segala potensi di desa tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal. Karena sesuai dengan tagline yang diusung Unnes pada KKN BMC 1 2021 ini yaitu "Bersama KKN Unnes Membangun Indonesia dari Desa", jadi segala bentuk pembangunan berawal dari sebuah desa yang tentunya akan menopang Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Instagram KKN BMC 1 2021 Nongkosawit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H