Sudah memasuki hari ke-4 sejak menghilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, belum ada titik terang tentang keberadaannya. Pesawat Boing 777-200ER milik Maskapai Penerbangan Malaysia Airline, hilang kontak setelah 2 jam take off dari Bandara Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Pesawat yang membawa 239 penumpang tersebut dijadwalkan mendarat di China pada pukul 06.30 waktu setempat.
Tak tanggung – tanggung, 9 negara telah berpartisipasi dalam pencarian pesawat, baik lewat laut, udara dan darat. Personel militer dari negara- negara ini bersinergi guna menemukan lokasi kemungkinan jatuhnya pesawat.  Berbagai spekulasi muncul tentang penyebab menghilangnya pesawat ini, mulai dari jatuh karena cuaca buruk dan faktor pilot. Tapi kedua hal ini akhirnya dikesampingkan karena cuaca pada saat itu dalam keadaan cerah, dan pilotpun adalah seorang yang punya trackrecord bagus dan berpengalaman.
Isu sabotase dan terorisme akhirnya mengemuka dengan adanya temuan bahwa terdapat 2 penumpang yang menggunakan paspor palsu. Menyimak acara perbincangan di salah satu TV swasta yang menghadirkan nara sumber seorang pengamat inteligen, dengan melihat fakta-fakta yang ada, kemugkinan menghilangnya pesawat ini adalah terorisme. Tujuannya adalah, para teroris yang berafiliasi kepada jaringan Osama Bin Laden ini, ingin menunjukkan kepada musuhnya, dalam hal ini Amerika,bahwa mereka belum tamat walaupun pimpinannya sudah dibunuh oleh pasukan Amerika. Tekad untuk menghancurkan Amerika ini pernah dikobarkan oleh pengganti Osama yaitu Ayman Al-Zawahiri dalam peringatan 12 tahun tragedi 9/11.
Kenapa Malaysia? Kenapa China, kalau tujuannya adalah Amerika? Teroris hanya ingin pesan yang diinginkannya sampai ke tujuan. Tentang sasaran dan korban yang akan timbul, bukan menjadi pertimbangan. Mereka hanya ingin menyampaikan pesan ke Amerika bahwa negara adidaya itu harus waspada terhadap keberadaannya. Mereka masih ada. Mereka masih bisa menebar teror di muka bumi.Sungguh mengerikan.
Mudah – mudahan pesawat bisa segera ditemukan dan terkuak semua misteri yang mengiringinya agar tidak terjadi kesimpangsiuran berita.
Mr. Obama....what do you think about that?
( Sumber : Apa Kabar Indonesia, TV ONE, 11 Maret 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H