Ni Putu Ayu Mirayani, Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Sudah beberapa bulan kita merasakan dampak dari penyebaran virus corona diIndonesia. Banyak dampak dan akibat yang kita rasakan. Penyebaran covid-19 dengan mudah merubah interaksi antara bisnis dengan pelanggan. Banyak bisnis yang mengalami penurunan volume penjualan bahkan mengalami kebangkrutan.
Mempertahankan bisnis dalam situasi ini memang tidak mudah. Banyak usaha mengalami penurunan drastis karena konsumen mulai beraktivitas dirumah masing-masing tanpa bebas keluar rumah untuk membeli kebutuhan mereka. Apalagi dengan diberlakukannya pembatasan social berskala besar (PSBB) disetiap daerah menjadi penghambat proses interaksi  dan pengiriman produk. Tetapi tidak sedikit pula yang tetap berusaha melanjutkan bisnis agar tetap bertahan, dalam kondisi ini kita sebagai pengusaha harus mengambil keputusan tidak terlepas dari kondisi prusahaan yang dijalankan. Bagaimana rencana kedepan dan tetap memikirkan konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.
Saat ini dapat kita amati pola keseharian konsumen akibat PSBB yang berlaku dimana konsumen cenderung beraktivitas dirumah, Â sehingga semua yang mereka lakukan membosankan, dan dari itu banyak konsumen lebih tertarik ikut memanfaatkan waktu luang mereka untuk mendapatkan penghasilan juga seperti ikut menciptakan produk makanan, kerajinan tangan atau berkebun diarea rumah, ini salah satu faktor yang membuat produk yang kita pasarkan penjualannya cenderung menurun.
Hal lain yang kita amati yaitu pertumbuhan jasa kurir antar dan jemput barang melonjak naik. Ini juga salah satu akibat adanya PSBB ,dimana aktifitas diluar rumah dilarang sehingga mereka yang dirumah berbelanja online dan diantarkan kerumah oleh kurir. Teknologi informatika sangatlah pesat perkembangannya, semua bisa diakses lewat layar ponsel, tanpa harus keluar rumah. Â
Kita juga harus bisa memanfaatkannya ,salah satunya dengan berjualan via Online,  lewat social media semua dapat dijangkau dengan mudah, lewat social media seperti Facebook, Instagram  dll bisa kita jadikan sarana promosi produk yang kita produksi, bermodal kuota tanpa harus menjajakan barang dagangan keluar rumah.
Menurut saya sebagai mahasiswa akuntansi yang sedang menempuh studi di Unmas Denpasar, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam menghadapi krisis ini, memanfaatkan skill akuntansi yang kita miliki dan mengkolaborasikannya dengan produk kita, mengatur keuangan ataupun dalam pelaporannya sangat berguna dalam manajemen keuangan usaha yang kita sedang jalani. Apalagi dalam pendemi saat ini ,ekonomi dan financial kita pasti terguncang akibat menurunnya produktifitas usaha .
 Maka dari itu dalam ilmu akuntansi banyak sekali yang dapat kita terapkan untuk mengatasi beberapa masalah yang sedang kita hadapi saat ini ,khususnya mengatur tentang manajemen keuangan bisnis kita . selain itu sebagai anak akuntansi yang mengetahui biaya-biaya dan perhitungan dalam memproduksi suatu produk serta menentukan harga jual produk yang kita produksi juga sangat penting dalam strategi bisnis. Semua proses,tahap dan biaya yang dikluarkan harus diperhitungkan dengan benar sesuai metode dan pembelajaran akuntansi yang telah kita pelajari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H