Suatu ketika saya mendapat tugas dari sekolah untuk menghadiri acara di gelora manahan solo direncanakan pula akan dihadiri presiden SBY, ketika saya mengatakan pada ibu dia bilang akan mengantarku, aku bilang ok nanti diantar di depan SMPN1 Surakarta. Benar saja ibu mengantarku dan ketika aku berkumpul dengan teman-teman ibu tak kunjung pulang, lalu aku bertanya kok ibu ga pulang? dia bilang nanti aja... setelah aku akan memasukin gelora manahan aku tanya lagi kok ibu ga pulang? dia bilang ibu disini aja ah ntar kalau pulang dulu takut macet. Lho ga kelamaan buk nunggu aku? dia bilang ga papa ibu bawa buku buat dibaca-baca. Akhirnya aku berbaris dengan teman-teman menuju gelora manahan sambil sekekali aku melihat ibu apakah dia tidak apa-apa menungguku begitu lama?!?!Â
Setelah selesai acara, aku berlari-lari mencari ibu takut dia menunggu lama dah ternyata memang benar dia menungguku selama sekitar 3-4jam.Â
Kini aku telah mampu bekerja dan menghasilkan uang, ketika aku sedang di perantauan sering kali aku mengalami pengeluaran yang tidak terduga dan bingung kemana harus mencari pinjaman, aku ingat ibu betapa dulu aku minta jajan padanya padahal dia telah memberiku uang jajan mingguan atau ketika aku rewel minta dibelikan barang betapa ibu sangat gundah ketika uang yang seharusnya digunakan bukan untuk jajan anaknya terpakai sehingga dia harus menguras otot lagi agar mendapat tambahan uang belanja. Kini akupun mengalaminya, maaf buk
dan ketika bapak sakit dan ibu yang merawatnya dengan kesabaran dan aku tak mampu membantu apa-apa, ketika bapak meninggal ibu harus mengalami saat-saat terburuk dalam hidupnya, aku tak dapat membantu bahkan untuk mendengar keluh kesalmu sekalipun, ketika banyak pria hidung belang datang dengan segala kebohongan dan niat tidak baiknya, maafkan aku yang mengatakan sesuatu yang menyakitkan . aku sayang ibu...
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H