Es Selendang Mayang merupakan salah satu kuliner khas dari daerah Betawi, jajanan ini sangat digemari oleh berbagai kalangan karena sangat menyegarkan bila dikonsumsi di cuaca yang sedang panas seperti saat ini. Namun kuliner khas betawi ini sudah mulai sulit ditemukan karena sudah banyak aneka jajan modern.
Es Selendang Mayang memiliki sejarah yang cukup menarik dalam budaya Betawi. Konon, minuman ini pertama kali dikenal pada masa kolonial Belanda di Batavia (sekarang Jakarta). Julukan selendang mayang ini berasal dari cerita rakyat Si Jampang seorang pereman dari Betawi yang jatuh cinta kepada seorang gadis cantik bernama mayangsari.Â
banyak orang yang mengasumsikan bahwa selendang mayang ini terinspirasi dari mayangsari yang cantik karena tampilannya yang menarik mata dan hati seperti Es Selendang Mayang ini.
Selendang Mayang ini terbuat dari tepung tapioka dicampur dengan tepung hungkue (tepung kacang hijau) yang diberi warna hijau dan merah sehingga selendang mayang ini terdiri dari tiga dasar warna yaitu merah, hujau, dan putih. Biasanya Es selendang mayang ini disajikan dengan serutan es, santan, gula merah atau sirup. Penampilannya yang cantik dan rasanya yang segar menjadikannya populer sebagai minuman penyejuk khas Betawi. Biasanya disajikan dalam gelas atau mangkuk besar, Es Selendang Mayang sering ditemui di acara-acara pernikahan, khitanan, atau sebagai hidangan spesial saat bulan Ramadan.
Walaupun Es Selendang Mayang Ini sudah cukup jarang ditemui, namun minuman khas Betawi ini masih dapat dijumpai di kota tua Jakarta. Bapak Mamat merupakan salah satu penjual es selendang mayang yang bisa dikatakan legend karena sudah berjualan kurang lebih selama 30 tahun.Â
Biasanya pak mamat berjualan di dekat pintu keluar Stasiun Jakarta Kota, mulai menjajakan dagangannya dari jam 14.00 sampai jam 22.00 malam.
"biasanya mulai dagang jam 2 siang neng, soalnya kalo pagi masih sepi. pulangnya jam 10 malem kadang kalo lagi rame jam 8 juga udah pulang." tuturnya saat ditemui pada 18 juli 2024.
pria parubaya ini juga menuturkan "jualan rame itu kalo lagi akhir minggu sama pas lagi libur sekolah, banyak yang kunjung ke kota tua jadi laris, kalo hari biasa ya alhamdulilah bisa abis satu loyang"
Dengan adanya jajanan khas Betawi yaitu Es Selendang Mayang sudah sepatutnya kita untuk ikut melestarikannya, minuman manis dan legit ini harus terus dipasarkan dengan luas agar tidak punah akibat dari banyaknya kreasi makanan dan minuman modern yang saat ini berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H