Memasuki kuliah semester 5 saya mendapatkan mata kuliah menulis puisi dan untuk mengatasi rasa bosan mahasiswa yang dimana mereka tidak bisa mengembangkan ide dan pikirannya di dalam kelas, maka dosen pun berinisiatif mengajak mahasiswa untuk belajar menulis puisi di luar kelas tepatnya di Alun-Alun Kota Batu. Pembelajaran menulis puisi di luar kelas ini dikenal dengan istilah terapi puisi. Terapi puisi adalah terapi yang menggunakan puisi sebagai media untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan pengalaman hidup. Terapi puisi sangat bermanfaat bagi mereka yang sulit untuk menceritakan keadaan atau masalah hidupnya kepada orang lain maka ia dapat menuangkan hal itu melalui sajak. Terapi puisi juga dapat digunakan sebagai metode pembelajaran menulis puisi yang menyenangkan. Pada kesempatan kali ini, dosen meminta mahasiswa untuk merenungkan salah satu pengalaman hidup yang benar-benar membuat seseorang jatuh, rapuh, terpukul yang kemudian pengalaman itu dijadikan sebagai motivasi untuk bangkit dan kebangkitan itulah yang nantinya tertuang dalam bait puisi. Kita juga dapat menuangkan permasalahan itu langsung ke dalam puisi yang dikemas dengan sajak yang indah.Â
Kegiatan ini diawali dengan briefing mahasiswa yaitu setiap individu diberikan kebebasan untuk mencari tempat ternyaman ketika menulis puisi. Boleh di warung soto yang berada di sekitaran alun-alun, atau mungkin di masjid, dan tempat singgah yang ada di sekitar alun-alun. Kegiatan ini sangat fleksibel artinya tidak ada batasan mengenai kapan puisi itu harus selesai sehingga mahasiswa dapat leluasa untuk menuangkan idenya. Kemudian setiap mahasiswa diminta untuk merenungkan pengalaman hidup yang dapat membangkitkan emosi dan dituangkan dalam puisi. Jadi puisi yang dituangkan tidak hanya tentang kebangkitan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan hidup tetapi juga dapat berisi tentang pengalaman hidup yang dituangkan dalam bentuk sajak sehingga dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Dalam menulis puisi kita juga dapat menjadikan suatu objek sebagai gaya penulisan. Objek tersebut tidak hanya berupa barang akan tetapi juga dapat berupa manusia yang menjadi figur dalam inspirasi menulis puisi. Untuk puisi yang telah saya buat sudah pernah saya unggah sebelumnya dalam blog ini berjudul "Keteguhan di Tengah Nestapa". Apabila teman-teman ingin membaca puisi tersebut, boleh menggulir ke bawah di halaman profil saya. Terima kasih, selamat sore dan salam bahagia semoga hal baik selalu menyertai kalian. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI