Mohon tunggu...
Ade Ayu Fitri Atmaja
Ade Ayu Fitri Atmaja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Google Adwords and Facebook Ads Specialist @ Theconversion.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berani Wisata ke 'Gerbang Neraka' di Turkmenistan ini?

2 Oktober 2012   07:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: detik.com Berwisata ke pantai atau pegunungan?  Itu sih biasa!  Yang tidak biasa ialah mengunjungi lubang api yang menganga dan mengeluarkan hawa sangat panas.  Berani?  'Gerbang Neraka' di Turkmenistan menanti Anda! Selama 38 tahun, lubang yang berisi bara menyala di tengah area penambangan gas alam masih aktif.  Tentu lubang ini tidak hadir dengan sendirinya.  Pada tahun 1971, para penambang dari Rusia mengebor sebuah lubang kecil yang akhirnya jadi lubang selebar 70 meter.

13491632252104248470
13491632252104248470
foto: detik.com Pengeboran itu pun akhirnya membuat gas yang ada di bawah tanah menjadi aktif.  Akibatnya, gas tersebut menekan permukaan tanah sehingga membuat lubang sebesar itu.  "Kawah" ini berada di dekat Desa Derweze, sebuah desa kecil di Turkmenistan yang berpenduduk 350 jiwa. Kedalaman lubang yang dijuluki penduduk lokal sebagai 'Gates to Hell' ini adalah 20 meter.  Kawah panas ini bukannya ditutup kembali malah dijadikan destinasi wisata para turis.  Nama 'Gerbang Neraka' tentu cocok, mengingat neraka digambarkan sebagai tempat yang penuh api dan tak pernah padam. Kini tak sedikit turis yang melancong ke Turkmenistan hanya ingin memotret dan merekam lubang raksasa tersebut.  Bila Anda tertarik, datanglah ke padang pasir Karakum yang terletak sekitar 260 km ke utara dari Kota Poltoratsk, ibukota Turkmenistan.
13491632391505018122
13491632391505018122
foto: detik.com Jangan mengunjunginya di siang hari, sebab bara api yang menyala akan terasa hawa panasnya.  Terlebih letaknya di tengah padang pasir.  Jadi, melanconglah pada malam hari sebab suhu udara lebih rendah dan api dalam lubang menjadi satu-satunya sumber cahaya. Bagaimana, Anda tertantang mengunjungi tempat unik sekaligus berbahaya tersebut?  Tetap hati-hati ya, jangan sampai tercebur!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun