Mohon tunggu...
Ade Ayu Fitri Atmaja
Ade Ayu Fitri Atmaja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Google Adwords and Facebook Ads Specialist @ Theconversion.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Novi Amalia, Model yang Tak Pantas Dijadikan 'Model' bagi Remaja

13 Oktober 2012   03:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:53 1701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer tentu tahu berita yang heboh sekarang, tentang pengemudi berbikini yang menabrak 7 orang di kawasan Taman Sari, Jakarta.  Novi Amalia, seorang foto model sebuah majalah.  Model?  Ya, hanya sebuah profesi, tak pantas dijadikan 'model' attitude bagi remaja. Seperti kecelakaan motor yang tak asing lagi, begitupun mobil menambah panjang daftar kasus serupa.  Anda masih ingat dengan Afriyani 'sopir maut' yang menewaskan 9 orang di kawasan Tugu Tani?  Tentu kasus Novi Amalia kali ini tak jauh berbeda, yaitu kecelakaan yang disebabkan karena berkendara dalam pengaruh obat-obatan. foto: detik.com Hasil tes urine model cantik itu menunjukkan ia positif mengonsumsi narkoba jenis ekstasi.  Novi mengaku menenggak ekstasi dan minuman keras di apartemennya.  Ia pun hanya memakai pakaian dalam saat berkendara.  Alasannya?  Sang pengacara mengatakan ia berhalusinasi seolah ada yang menyuruhnya melepaskan pakaian. Novi pun dikabarkan bahwa ia broken home, ayahnya meninggal dan ibunya entah ke mana.  Sejak kecil ia sering mengalami halusinasi, katanya.  Apapun penyebab kecelakaan itu, halusinasi, ekstasi atau minuman keras, pantaskah ia menjadi seorang 'model'?  Akankah hukum benar-benar tegas dalam membuat jera pengemudi yang tak memiliki 'attitude'?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun