Mohon tunggu...
Ayulia Mutia Susanti
Ayulia Mutia Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecemasan dalam Pembelajaran Matematika

7 Oktober 2023   17:24 Diperbarui: 7 Oktober 2023   17:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kecemasan dalam Pembelajaran Matematika 

Oleh: Ayulia Mutia Susanti

Sifat matematika abstrak dan mengharuskan untuk dapat memahami konsep. Sedangkan, penggunaan media pembelajaran matematika terlihat masih terbatas. Hal ini menyebabkan banyak siswa tidak dapat memahami konsep abstrak matematika, jika terus-menerus terjadi maka akan berdampak pada psikis siswa seperti kecemasan yang berlebih.(Julya & Nur, 2022: 185) Kecemasan dalam pembelajaran matematika adalah fenomena yang umum terjadi di kalangan siswa di berbagai tingkatan pendidikan. Bagi sebagian siswa, matematika dapat menjadi salah satu mata pelajaran yang menantang dan sulit dipahami. Rasa takut dan cemas yang mungkin muncul saat belajar matematika dapat menghambat kemampuan siswa untuk mencapai potensi penuh mereka dan meraih keberhasilan dalam subyek ini.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kecemasan dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan yang digunakan dalam mengajar. Banyak guru masih menggunakan metode konvensional yang terfokus pada pemberian pengetahuan tanpa memahami kebutuhan individu siswa. Ini mungkin membuat beberapa siswa merasa terjebak dan tidak mampu mengikuti pelajaran dengan sejalan dengan teman-teman sekelasnya. Selain itu, kurikulum yang padat dan target pencapaian yang ketat seringkali memberikan tekanan tambahan pada siswa, meningkatkan tingkat kecemasan mereka.

Selain faktor pengajaran, faktor psikologis juga memainkan peran penting dalam kecemasan belajar matematika. Beberapa siswa memiliki persepsi negatif terhadap matematika karena pengalaman pribadi yang kurang menyenangkan di masa lalu. Terjebak dalam sikap negatif, mereka mungkin kehilangan kepercayaan pada kemampuan mereka sendiri dan menjadi cemas tentang kemampuan mereka untuk memahami dan menguasai mata pelajaran ini. Kecemasan juga dapat dipicu oleh perasaan inferioritas saat dibandingkan dengan teman-teman yang dianggap lebih ahli dalam matematika. Tingginya tingkat kecemasan dalam pembelajaran matematika memiliki konsekuensi negatif yang signifikan. Siswa yang cemas cenderung lebih sulit berkonsentrasi dan memproses informasi dengan baik. Mereka juga mungkin menghindari tantangan matematika karena takut akan kegagalan. Ini menghambat pengembangan keterampilan kritis dan kreatif serta kepercayaan diri siswa dalam pemecahan masalah matematika. Lebih jauh lagi, kecemasan yang kronis dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional siswa dan menyebabkan stres berkepanjangan.

Untuk mengatasi kecemasan dalam pembelajaran matematika, perlu ada langkah-langkah yang efektif. Pertama-tama, pendekatan pengajaran yang bersifat inklusif dan membawa siswa dari berbagai tingkat pemahaman matematika harus diadopsi. Guru harus menyediakan pengalaman belajar yang relevan, menarik, dan berbasis kasus untuk membantu siswa mengaitkan matematika dengan dunia nyata. (Mailani, 2015: 9) Penggunaan teknologi dan media interaktif dapat memperkaya pembelajaran dan menarik minat siswa dalam matematika, contohnya seperti penggunaan media wordwall yang berbasis game.(Nisa & Susanto, 2022: 142) Selain pendekatan pengajaran yang baik, aspek psikologis juga harus diperhatikan. Siswa perlu diberi dukungan emosional dan motivasi untuk mengembangkan kepercayaan diri dalam matematika. Guru dan orang tua dapat membangun lingkungan belajar yang positif dengan memberikan umpan balik konstruktif dan menghargai upaya siswa. Penguatan positif akan membantu mengubah persepsi negatif dan menghilangkan ketakutan siswa terhadap matematika.

Di samping itu, teknik manajemen stres juga dapat digunakan untuk membantu siswa mengatasi kecemasan dalam pembelajaran matematika. Latihan pernapasan, relaksasi otot, dan visualisasi positif adalah beberapa teknik yang dapat membantu siswa mengendalikan dan mengurangi kecemasan yang mereka alami. Juga penting untuk memberikan siswa kesempatan untuk berbicara tentang perasaan mereka terkait matematika dan membantu mereka mengenali dan mengatasi pikiran negatif yang mungkin muncul. Secara keseluruhan, mengatasi kecemasan dalam pembelajaran matematika adalah tantangan yang penting dalam dunia pendidikan. Dengan pendekatan pengajaran yang inklusif dan perhatian yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Julya, D., & Nur, I. R. D. (2022). Studi Literatur Mengenai Kecemasan Matematis Terhadap Pembelajaran Matematika. Didactical Mathematics, 4(1), 181--190. https://doi.org/10.31949/dm.v4i1.2006

Mailani, E. (2015). Penerapan Pembelajaran Yang Menyenangkan. Elementary School Journal PGSD FIP Unimed, 1(1), 8--11.

Nisa, M. A., & Susanto, R. (2022). Pengaruh Penggunaan Game Edukasi Berbasis Wordwall Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Motivasi Belajar. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 7(1), 140. https://doi.org/10.29210/022035jpgi0005

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun