Uang Mengubah Segalanya

Pada awal peradaban, manusia memenuhi semua kebutuhannya secara mandiri. Karena pada waktu itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana dan manusia pada waktu itu hidup secara mandiri, misalnya, ketika mereka merasa lapar maka mereka akan berburu makanannya sendiri tanpa memerlukan bantuan dari orang lain, dan ketika mereka membutuhkan pakaian, mereka akan membuatnya sendiri dengan mengandalkan bahan-bahan dari alam seperti kulit binatang dan kulit pohon. Ketika jumlah manusia semakin bertambah dan peradabannya semakin maju maka jumlah dan jenis kebutuhan manusiapun juga semakin beragam.

Ketika jumlah dan jenis kebutuhan manusia bertambah maka terajadilah sebuah sistem pertukaran yang dinamakan barter. Barter sendiri berarti sebuah sistem tukar menukar antara barang dengan barang dengan syarat adanya keinginan yang sama pada saat waktu yang bersamaan dari pihak yang melakukan barter, contoh dari kegiatan tukar menukar dengan cara barter adalah seandainya Rini menginginkan atau membutukan 2 Kg beras dan Rini mempunyai 4 ikat kacang panjang sedangkan Dinda membutuhkan kacang panjang dan ia mempunyai 2 kg beras, maka disitulah bisa terjadi berter. Namun seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia maka akan semakin sulit pula menaciptakan situasi tukar menukar dengan cara barter. Dengan kondisi yang tidak memungkinkan dengan menggunakan alat tukar barter maka terciptala alat tukar baru yang dinamakan uang.

Definisi uang dalam ekonomi konvensional diartikan sebagai sebuah benda yang digunakan untuk alat tukar menukar dalam lajur perekonomian dan telah disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara jual beli dan sebagai standar nilai. Sedangkan uang dalam ekonomi islam dapat diartikan sebagai al-nuqud yang artinya standar nilai yang dignakan untuk menilai suatu barang dan jasa.

Konsep uang dalam ekonomi islam berbeda dengan konsep uang di konvensional. Dimana konsep uang dalam ekonomi islam sangat jelas bahwa uang adalah uang bukan modal, sedangkan konsep uang dalam konvensional uang adalah uang dan juga sebagai modal.

Fungsi uang antara persektif islam dan persektif konvensionalpun juga berbeda, dimana Fungsi uang dalam persektif konvensional adalah sebagai berikut :

• Sebagai alat tukar menukar atau jual beli barang dan jasa
• Uang digunakan sebagai menentukan nilai atau harga barang dan jasa
• Alat pembayaran yang sah
• Alat penyimpan kekayaan
• Standar pembayaran hutang.

Sedangkan fungsi uang dalam pandangan islam hanya sebagai alat tukar medium of change dan satuan hitung. Uang sendiri tidak memberikan manfaat, akan tetapi fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang akan menjadi berguna jika ditukar dengan barang yang nyata atau digunakan untuk membeli jasa seseorang. Oleh karena itu, islam memandang uang tidak bisa menjadi barang yang dapat diperdagangkan.

Semakin berkembangnya zaman, dimana uang menjadi segalanya baik itu di kalangan masyarakat menengah keatas maupun  masyarakat menengah kebawah. Sekarang ini uang sudah mejadi kebutuhan yang paling penting, bahkan sampai ada ungkapan yang mengatakan bahwa uang adalah raja, dan benar saja semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan uang, baik dengan cara yang halal atau dengan cara yang haram. Kebanyakan manusia zaman sekarang tidak memperdulikan mana cara yang baik dan mana cara yang tidak baik. Semua orang sudah dibutakan dengan keadaan, yang mana kebutuhan masyarakat sekarang sudah melampaui batas kewajaran, yang mana masyarakat kaya mengamburkan uangnya untuk kebutuhan yang sudah ia miliki, sedangkan yang miskin ikut-ikutan bergaya ala orang kaya, sebab apa, anak remaja sekarang akan merasa gengsi jika tidak menggunakan apa yang teman mereka pakai.

Jadi, fungsi uang dalam perspektif islam sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi, kita sebagai umat muslim perlu mengembangkan kembali fungsi uang dalam perspektif islam agar uang tidak disalah gunakan oleh masyarakat pada zaman sekarang ataupun zaman yang akan datang.