Diakui atau tidak, ada upaya pembentukan opini di balik insiden kerusuhan yang dilakukan oleh masyarakat Papua dengan merusak berbagai fasilitas umum.
Pembentukan opini sesat yang tak sesuai dengan kenyataan itu seperti dari pemberitaan yang dilakukan media asing. Dalam berita itu disebutkan bahwa terdapat enam orang tewas akibat tertembak oleh aparat.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Moeldoko mengaku mendapat laporan dari Pangdam XVII/Cendrawasih Mayor Jendral Joppye Osenimus Wayangkau soal tewasnya anggota TNI dan masyarakat sipil dalam kerusuhan di Deiyai, Papua.
Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja sendiri mengatakan tiga orang meninggal dalam insiden kerusuhan yang terjadi di Kab. Deiyai, Jayapura, Papua, Rabu, 28 Agustus 2019. Tiga orang tersebut yakni dua warga sipil dan seorang anggota TNI AD.
Dengan kondisi di atas, diduga kuat bahwa terdapat campur tangan asing dalam insiden kerusuhan di Papua. Ketua DPR Bambang Soesatyo turut menyesalkan adanya aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di depan istana dalam unjuk rasa yang dilakukan demonstran Papua.
Kita tahu bahwa ada pihak yang ingin ekskalasi politik di Papua semakin memanas karena peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.
Kita jangan mau diadu domba oleh kelompok asing yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Papua bagaimanapun adalah saudara kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H