Mohon tunggu...
Ayu Lestari 2000
Ayu Lestari 2000 Mohon Tunggu... Administrasi - Aelalu Ceria
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kecintaan terhadap alam, adalah bentuk rasa syukur terhadap sang pencipta!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fakta di Balik Kerusuhan Papua, Ada Pembentukan Opini oleh Asing

30 Agustus 2019   22:15 Diperbarui: 30 Agustus 2019   22:31 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Diakui atau tidak, ada upaya pembentukan opini di balik insiden kerusuhan yang dilakukan oleh masyarakat Papua dengan merusak berbagai fasilitas umum.
Pembentukan opini sesat yang tak sesuai dengan kenyataan itu seperti dari pemberitaan yang dilakukan media asing. Dalam berita itu disebutkan bahwa terdapat enam orang tewas akibat tertembak oleh aparat.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Moeldoko mengaku mendapat laporan dari Pangdam XVII/Cendrawasih Mayor Jendral Joppye Osenimus Wayangkau soal tewasnya anggota TNI dan masyarakat sipil dalam kerusuhan di Deiyai, Papua.

Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja sendiri mengatakan tiga orang meninggal dalam insiden kerusuhan yang terjadi di Kab. Deiyai, Jayapura, Papua, Rabu, 28 Agustus 2019. Tiga orang tersebut yakni dua warga sipil dan seorang anggota TNI AD.

Dengan kondisi di atas, diduga kuat bahwa terdapat campur tangan asing dalam insiden kerusuhan di Papua. Ketua DPR Bambang Soesatyo turut menyesalkan adanya aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di depan istana dalam unjuk rasa yang dilakukan demonstran Papua.

Kita tahu bahwa ada pihak yang ingin ekskalasi politik di Papua semakin memanas karena peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Kita jangan mau diadu domba oleh kelompok asing yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Papua bagaimanapun adalah saudara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun