Dunianya redup tanpa cahaya
Sendiri dalam lamunan tanpa daya
Sesekali ia menyibakkan rambut panjangnya
Ia teteskan air mata,
ia nampak lara
Perih menyelinap di rongga jiwanya
Isak tangis temani kesendiriannya
Tak henti ia ratapi hidup dengan menyebut asma Tuhannya
Ia berjalan penuh asa
Lewati duka mengiris sukma
Di persimpangan jalan ia berhenti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!