Mohon tunggu...
Ayu Laela Kodariah
Ayu Laela Kodariah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ayu Laela Kodariah, 21 Tahun. Memiliki kegemaran membaca dan menulis singkat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musnahkan Alat Makan, Apakah Itu Sebuah Strategi PR atau Hanya Sebuah Prosedur Bakso A Fung?

24 Juli 2023   19:27 Diperbarui: 24 Juli 2023   19:56 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : @Baso A Fung (Instagram) gambar

Disusun Oleh: Anom Wibisono, Ayu Laela Kodariah, Ajeng Pratiwi Defitri, Afifah Arsi Dhea Anggraeni, Rudi Edhi Rahmadhani

 

Tidak ada angin dan tidak ada hujan, ramai pemberitaan mengenai sebuah restoran bakso yang gerainya terdapat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Bakso A Fung, menghancurkan seluruh alat makan yang ada di gerai tersebut dikarenakan ulah seorang influencer bernama Jovi Adhiguna.

                          

Kejadian ini bermula ketika seorang influencer tersebut mengunggah dirinya sedang memakan bakso dari gerai tersebut. Jovi memamerkan makan bakso yang dicampur dengan kerupuk babi di akun Instagramnya. Jovi menjelaskan bahwa kerupuk babi itu dia beli di luar Bakso A Fung, namun masih di area bandara. Hal ini menimbulkan kecaman dari warganet dikarenakan kerupuk babi tersebut bisa saja akan mempengaruhi ke halal an makanan yang ada di gerai tersebut.

Sebagai informasi, sertifikasi halal didapatkan salah satunya adalah memastikan proses produksi makanan dan minuman di gerai usaha dilakukan sesuai dengan prosedur yang diakui halal oleh MUI yang juga termasuk dalam pemilihan, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi produk. Dalam poin pengolahan, alat makan dan alat masak harus bebas dari kontaminasi makanan non halal, termasuk kerupuk babi.

Sumber : @Baso A Fung (Instagram) 
Sumber : @Baso A Fung (Instagram) 

Banyak yang menyayangkan hal tersebut. Jovi Adhiguna selaku influencer tersebut sudah meminta maaf kejadian ini kepada netizen dan Baso A Fung atas perbuatannya. Hal ini juga menjadi perbincangan warganet.

Di luar kejadian mengenai sertifikasi halal dan perbuatan memalukan oleh influencer tersebut, penulis (yang memiliki latar belakang mahasiswa Public Relations) menyoroti langkah brilian yang di lakukan oleh Baso A Fung. Mereka memusnahkan seluruh alat makan yang ada di gerai tersebut.

Baso A Fung dan tim Public Relations nya telah membuat sebuah langkah yang bisa dibilang mendatangkan banyak publikasi. Warganet pun puas dengan langkah ini. Banyak yang menghormati langkah yang mereka ambil. Apakah ini sebuah prosedur? Kami pikir bukan demikian. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, tentunya hal ini adalah langkah yang brilian.

Apalagi industri makanan bakso seringkali dikaitkan dengan pertanyaan "Itu halal gak?", "Baksonya enak, daging sapi kan?", atau bahkan pertanyaan ekstrem seperti "Baksonya kok enak, ini daging tikus yaa?". Memang, bakso seringkali sebuah makanan yang sering mendapatkan fitnah kejam dari masyarakat.

Jadi, bagaimana Baso A Fung sendiri? Penulis pikir mereka terkadang juga harus memberikan terimakasih atas Jovi Adhiguna. Mereka mampu mengubah hal yang buruk menjadi sebuah teknik marketing. Banyak masyarakat yang akhirnya mengenal Baso A Fung. Bisa dikatakan Baso A Fung mengendorse Jovi Adhiguna secara gratis, dan dampaknya sangatlah luar biasa. Tim Public Relations mereka butuh kenaikan gaji dan pangkat atas strategi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun