Mohon tunggu...
Toni War
Toni War Mohon Tunggu... Penulis - sedang belajar mengungkapkan kata

Belajar untuk lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadikan Hari Raya untuk Membangun Empati Berbagi

21 Juli 2021   11:41 Diperbarui: 21 Juli 2021   12:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Ketika kita mendengar hari Raya  baik hari raya Idul Fitri maupun hari raya Idul Adha maka perasaan yang muncul dalam benak kita adalah perasaan senang dan bahagia.  Bagaimana tidak, dua hari raya tersebut menunjukkan simbol kemenangan.  Hari raya Idul Fitri  sebagai hari kemenangan setelah kita melewati Puasa sebulan penuh dalam menahan hawa nafsu dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik.  Hari raya Idul Adha menunjukkan simbol kemenangan dalam melawan bujukan syetan untuk menjauhi perintah Allah. 

 Selain itu,  kedua hari raya tersebut seharusnya menjadi hari yang memberikan kebahagiaan bagi semua  umat Islam seluruh dunia  karena dari dua hari raya tersebut kita diajarkan untuk berbagi kepada sesama.  zakat fitrah di hari raya Idul Fitri berkurban di hari raya Idul Adha membuktikan bahwa islam mengajarkan kepada kita untuk saling berbagi kepada yang membutuhkan dan menolong orang yang dalam keadaan sulit. 

 Kedua hari raya tersebut  memberi motivasi kepada kita untuk selalu berbuat baik dengan berbagi kepada yang lebih membutuhkan.  Pada hakekatnya kebaikan yang diberikan untuk orang lain adalah sama halnya kita berbuat baik untuk diri kita sendiri. hal ini difirmankan oleh Allah SWT dalam firmanNya di surat Al Isra ayat 7 yang artinya   "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri ..." Kemudian Allah menegaskannya kembali dalam firmanNya dalam qur'an surat Al Bagarah ayat 272 yang artinya "... Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari rida Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan)". 

 Jika disimpulkan bahwa  ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa apa yang sebenarnya kebaikan yang kita berikan kepada orang lain sejatinya merupakan kebaikan untuk diri kita sendiri atau kita berbuat baik untuk diri kita sendiri dan itu tidak akan merugikan diri kita sendiri.  Pada akhirnya marilah berbuat baik kepada orang lain maupun berbuat baik kepada diri kita sendiri  karena itu tidak akan merugikan.

Referensi:

Kementerian Agama, (2012). Alquran dan terjemah new cordova. Syamil Qur'an: Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun