gadget pada anak. Hal ini dilakukan untuk memberikan edukasi pada orang tua tentang apa yang tengah terjadi di masyarakat akibat dari gadget. Kecanduan gadget pada anak-anak telah menjadi perhatian utama di era digital saat ini. Penggunaan perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, dan komputer telah meningkat secara signifikan. Anak-anak semakin terpapar pada teknologi ini sejak usia dini. Penggunaan gadget yang sangat berlebihan pada anak semakin memprihatinkan. Dampak yang terjadi oleh penggunaan gadget berlebihan dapat membahayakan bagi tumbuh kembang anak.Â
Surabaya -Â Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menggelar pelatihan untuk menekan angka kecanduanPenggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat membawa dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan mereka. Dari segi fisik, anak-anak yang kecanduan gadget, akan memiliki postur tubuh yang buruk akibat duduk terlalu lama dan duduk dengan posisi yang tidak proposional. Bermain gadget sebelum tidur, dapat menyebabkan sulit tidur dan kualitas tidur jadi memburuk sehingga mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi dan performa akademiknya. Pada kesehatan mentalnya juga tidak kalah serius, hal ini mengakibatkan anak-anak mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan berbagai masalah perilaku lainnya. Hal tersebut tentu sangat berdampak negatif pada kehidupan anak-anak di masa yang akan datang.
Dengan melihat kasus-kasus dan bahaya dari kecanduan gadget, mahasiswa Fakultas Psikologi Untag Surabaya mengajak peserta dari Sekolah Orang Tua Hebat Kecamatan Bubutan untuk mengikuti pelatihan pada orang tua. Kegiatan ini dilakukan pa da hari Jumat, 28 Juni 2024 di Kantor Kecamatan Bubutan, Surabaya. Para peserta sangat antusias dan begitu juga pemateri dari mahasiswa Untag Surabaya. Materi yang diberikan adalah mengenai dampak penggunaan gadget yang berlebihan, ciri-ciri anak yang kecanduan, dan kasus-kasus anak di Indonesia yang kecanduang gadget. Pemberian materi ini bertujuan untuk memberikan wawasan pada Orang tua tentang apa yang tengah terjadi di tengah masyarakat. "Penggunaan gadget yang berlebihan bisa berdampak negatif dan positif, salah satunya adalah untuk mencari informasi yang dibutuhkan dan salah satu dampak negatifnya adalah anak-anak menjadi kecanduan hingga lupa waktu," tutur salah satu mahasiswa Untag yang kerap disapa Ayu.Â
Ayu juga menekankan bahwa tidak hanya anak-anak yang dapat kecanduan gadget, akan tetapi orang tua juga bisa berdampak yang sama. "Dengan bertambahnya zaman, teknologi juga semakin berkembang pesat dan membuat penggunanya dengan mudah untuk mengakses apa saja yang diinginkan," imbuh Ayu. Dengan adanya banyak kasus kecanduan, maka peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menekan angka kecanduan gadget pada anak. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan batas waktu untuk anak bermain ponsel, dan bermain permainan yang bisa mengasah kemampuan anak. Mahasiswa mengenalkan Alat Permainan Edukatif (APE) yang bisa berguna untuk mengganti aktivitas bermain gadget menjadi lebih positif lagi. APE yang bisa didapatkan dapat berupa puzzle atau permainan tradisional yang bisa mengasah berbagai kemampuan anak. Ayu menjelaskan bahwa APE tidak harus membelinya, akan tetapi bisa dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak dipakai untuk membuat APE. Untuk membuatnya, bisa melihat tutorial di youtube agar pemanfaatan gadget bisa berdampak positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H