Mohon tunggu...
Nurul Ayu Kesuma
Nurul Ayu Kesuma Mohon Tunggu... Freelancer - Soul Searching

Always on the go :-)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jumlah Anak Masuk RS Jiwa Akibat Kecanduan Game Terus Meningkat, Kenali Gejalanya!

9 November 2019   10:35 Diperbarui: 9 November 2019   10:41 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Belakangan ini marak berita mengenai anak dan remaja di berbagai daerah di Indonesia yang harus dirawat di RS Jiwa karena kecanduan game online. Bahkan kasus kecanduan game tersebut cenderung meningkat dari waktu ke waktu .  RS Jiwa Surakarta sudah menangani 35 pasien dalam 4 bulan terakhir, RS Jiwa Cisarua menangani rata rata 12 pasien setiap bulannya. RSCM bahkan membuka klinik khusus untuk menangani kecanduan game sejak akhir tahun 2018. 

Dengan semakin banyak penelitian dan laporan kasus kecanduan di berbagai negara, akhirnya WHO secara resmi memasukkan kecanduan game (Gaming Disorder) sebagai gangguan mental sejak tahun 2018.  Menurut WHO Gaming Disorder adalah pola prilaku bermain game online atau video game yang ditandai dengan kehilangan kemampuan untul mengontrol prilaku bermain, memprioritaskan bermain game daripada melakukan aktivitas keseharian,  bermain game secara terus menerus meskipun telah menimbulkan dampak negatif (gangguan kesehatan, hubungan keluarga, hubungan sosial, sekolah, dsb).

Gejala  Kecanduan Game

Bermain game online sebenarnya boleh boleh saja dilakukan sebagai hiburan atau hobi.  Tetapi orang tua harus peka dan waspada ketika sudah ada tanda tanda kecanduan pada anak.  Berikut adalah beberapa ciri ciri kecanduan game yang harus diwaspadai:

  • keinginan  berlebih untuk main game ponsel hingga mengabaikan aktivitas sehari hari (sekolah, makan, mandi, tidur, dsb)
  • menarik diri dari lingkungan social (keluarga dan teman-teman)
  • sering merasa lelah karena kurang tidur
  • berbohong supaya bisa bermain game
  • merasa cemas ketika tidak bermain game
  • menjadi lebih sensitif dan pemarah ketika tidak bisa bermain game
  • melawan orang tua

Apabila anak sudah tidak dapat mengendalikan dirinya untuk berhenti bermain game meskipun sudah memberi efek negatif terhadap dirinya (misalnya tidak mau makan, tidak mau tidur, tidak mau belajar, dsb) atau anak menangis dan mengamuk ketika ponsel diambil, maka ada kemungkinan anak sudah kecanduan game.   Orang tua yang mencurigai munculnya gejala kencaduan game pada anak, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan kesehatan mental anak ke psikiater untuk mendapatkan terapi yang tepat.

Panduan Sehat Menggunakan Gadget

Orang tua boleh saja memperkenalkan gadget kepada anak tapi tentunya harus mengawasi durasi pemakaiannya dan apa yang mereka lakukan / tonton dengan ponsel tersebut untuk menghindari prilaku kecanduan. Berikut ada beberapa hal yang dapat orang tua lakukan terkait penggunaan gadget pada anak :

  • Durasi penggunaan gadget menurut panduan WHO : anak di bawah 2 tahun tidak boleh menggunakan gadget sama sekali, anak berusia 2-5 tahun maksimal 1 jam per hari, anak berusia di atas 5 tahun sampai  remaja maksimal 2 jam per hari. Orang dewasa juga dianjurkan tidak lebih dari 2 jam per hari. 
  • Buat jadwal waktu bermain game/gadget dan juga jadwal kegiatan fisik untuk anak.
  • Tidak meletakkan ponsel di kamar anak atau tempat lain yang bisa mereka jangkau sehingga penggunaan gadget tidak terkontrol
  • Beri pujian kepada anak ketika mereka bisa mematuhi peraturan bermain game/gadget . Pujian merupak reward positif yang dapat mendorong anak untuk mempertahankan prilaku baik tersebut.

Data statistik menunjukkan kecanduan game sebagian besar terjadi pada anak dan remaja, tapi juga dapat dialami juga oleh orang dewasa. Oleh sebab itu kita perlu mengamati anak, pasangan, keluarga dan atau teman yang ada di sekitar apabila mulai menunjukkan gejala kecanduan game.   Kecanduan game dapat menimpa siapa saja karena itu kita harus peka dan selalu waspada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun