Hasil survei BPS tahun 2015 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia termasuk dalam kelompok malas berolahraga.
Hanya 27% orang Indonesia yang berusia di atas 10 tahun yang rutin berolahraga setidaknya sekali seminggu. Padahal anjuran WHO adalah melakukan olahraga selama 30 menit 5 hari dalam seminggu (150 menit/minggu).
Karena itu tidak mengherankan apabila data dari Depkes menunjukkan jumlah orang Indonesia yang menderita penyakit degeneratif seperti darah tinggi, stroke, jantung, diabetes terus meningkat dari tahun ke tahun.Â
Penyakit degeneratif tersebut disebabkan antara lain pola makan yang buruk dan kurang berolahraga. Sebagai gambaran pada tahun 1990-an stroke adalah penyebab kematian nomor empat di Indonesia, tapi sekarang sudah menjadi penyebab kematian nomor satu.Â
Demikian juga sakit jantung dulu tidak termasuk ke dalam sepuluh besar penyebab kematian di Indonesia tapi sekarang sudah menjadi penyebab kematian nomor dua.
Sebenarnya cukup banyak orang yang mencoba untuk rutin berolahraga. Bahkan ada yang dengan sengaja membeli perlengkapan olahraga baru atau mendaftar di pusat kebugaran supaya lebih bersemangat lagi.
Namun, seringkali semangat itu hanya bertahan sebentar saja, tidak lama berselang rasa malas pun muncul kembali.
Apabila Anda termasuk orang yang ingin rajin melakukan olahraga secara rutin tapi selalu berhenti di tengah jalan karena malas, berikut ada beberapa tips mudah yang bisa dicoba.
1. Pilihlah Olahraga yang RinganÂ
Kesalahan umum yang sering dilakukan ketika orang baru memulai rutinitas olahraga adalah langsung melakukan olahraga dengan intensitas berat sehingga tubuh mengalami semacam "trauma" dan akhirnya merasa enggan/berat untuk terus berolahraga.Â
Olahraga merupakan sumber stres bagi tubuh kita. Semakin berat olahraga yang dilakukan maka semakin tinggi tingkat stres dan kelelahan yang dirasakan tubuh.Â
Otak pun akan memproses pengalaman melakukan olahraga berat ini dengan mengasosiasikan olahraga sama dengan stres dan kelelahan.Â