Mohon tunggu...
Nurul Ayu Kesuma
Nurul Ayu Kesuma Mohon Tunggu... Freelancer - Soul Searching

Always on the go :-)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Masuk PTN Bukan Berarti Masa Depan Suram

28 Juli 2018   08:31 Diperbarui: 28 Juli 2018   08:59 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak teman teman sekampus yang juga baru lulus mengalami hal yang sama. Mereka harus mencoba melamar berkali kali, sambil terus aktif mencari informasi lowongan pekerjaan dari berbagai iklan/posting, network dari kakak kelas, teman teman yang sudah bekerja bahkan info dari keluarga.  Peluang kerja memang harus dicari, sangat jarang datang sendiri, apalagi untuk seorang fresh graduate. Karena itu semakin aktif seseorang mencari informasi dan semakin luas jaringan pertemanan tentunya akan semakin banyak peluang yang didapat. Yang penting harus aktif berusaha.

Dalam hal proses seleksi karyawan untuk entry level memang latar belakang almamater menjadi salah satu faktor pertimbangan perusahaan karena asumsinya lulusan PTN favorit punya potensi lebih dibandingkan yang lain sehingga diharapkan bisa berkontribusi lebih banyak kepada perusahaan. Akan tetapi latar belakang almamater bukan satu satunya bahan pertimbangan. 

Attitude dan soft skills merupakan hal lain yang juga dipertimbangkan, dan sering menjadi faktor penentu diterimanya seorang kandidat.  Memang lulusan PTN dipersepsikan memiliki attitude yang positif, seperti self motivated, reliable, punya percaya diri yang tinggi, karena mungkin sudah terbiasa berada di dalam lingkungan kuliah yang kompetitif. Tapi bukan berarti semua lulusannya pasti memiliki attitude dan soft skills yang baik.

Saya teringat pengalaman saat menjadi salah satu panelis dalam proses seleksi management trainee di tempat saya bekerja. Satu ketika ada seorang kandidat (kebetulan dari almamater saya) yang difavoritkan untuk lulus karena hasil potensi kognitifnya sangat menonjol. 

Tapi setelah dievaluasi melalui beberapa tugas/tes, tim panelis departemen saya sepakat untuk tidak menerima kandidat tersebut karena dinilai tidak memiliki team work dan adaptability seperti yang diharapkan. Karena mempertimbangkan potensi kognitifnya, HRD kemudian menawarkan kandidat tersebut untuk bisnis unit yang lain tapi ternyata hasilnya juga sama, kandidat tersebut tidak diterima.

Jadi menurut saya tantangan yang dihadapi oleh lulusan PTN favorit pada saat baru lulus sebenarnya kurang lebih sama saja dengan yang dihadapi oleh lulusan perguruan tinggi lain pada umumnya.  Pada akhirnya, lulusan dari perguruan tinggi mana pun harus aktif berusaha mencari peluang dan berusaha memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja agar dapat memiliki peluang kerja lebih baik.

 Setelah Memasuki Dunia Kerja

Setelah seseorang memiliki pengalaman kerja, biasanya latar belakang almamater tidak lagi menjadi hal utama yang diperhatikan. Calon pemberi kerja lebih tertarik untuk menggali hal hal yang dianggap penting untuk memprediksi kontribusi seorang kandidat terhadap perusahaan, melalui  track record, prestasi dan attitude dalam bekerja. 

Latar belakang pendidikan hanya ditanyakan sekilas, itu pun biasanya di akhir  sesi wawancara dan bukan menjadi bagian yang kritikal. Karena itu sering terjadi seseorang yang awal karirnya bekerja di perusahaan kecil akhirnya bisa bekerja di perusahaan ternama berkat prestasi kerjanya yang menonjol.

Dari pengalaman terlibat dalam proses rekrutmen (baik sebagai kandidat maupun orang yang melakukan seleksi), menurut saya ada tiga hal yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam dunia kerja.

Pertama, mampu meyakinkan calon pemberi kerja bahwa kandidat bisa memberi kontribusi kepada perusahaan. Bagi yang sudah berpengalaman kerja tentunya dengan menonjolkan track record dan prestasi terutama yang relevan dengan posisi yang dilamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun