Mohon tunggu...
Ayu Wulandari Mulyadi
Ayu Wulandari Mulyadi Mohon Tunggu... -

Wanita yang tengah mendalami dunia psikologi klinis anak, berangan untuk menjadi Ibu yang mengasihi anak dengan "mendengarkan dan empati".. karena ibu adalah sumber kebahagiaan anak di awal kehidupannya..

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Jika Aku (Bunda) Cemas, Apakah Anakku Pencemas Juga?

16 Juni 2013   17:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada anak usia 2-6 th,memasuki masa kecemasan.. Anak akan menjadi rewel dan pencemas.. Rasa cemas kadang timbul karena sikap dari orangtua yang pncemas pula.. Hal ini kadang tidak disadari oleh para orangtua.. Orangtua berfikir,mengapa anak ku rewel, tiba - tiba teriak atau menangis.. Padahal secara kenyataan,pada saat itu juga tanpa orangtua sadari tengah mengalami kecemasan pula..

Kemudian bagaimana jika seperti ini? Penanganannya,ketika anak tengah teriak dan menangis ketika menginginkan sesuatu atau tanpa sebab yang diketahui oleh orangtua,maka peluklah buah hati anda.. Kemudian bertanya dengan nada halus "ada apa,sayang? Sudah,tidak ada hal yang harus kamu khawatirkan.. Semua akan baik - baik saja.. Mama / papa selalu mengerti kemauanmu,tanpa kamu harus merasa bingung.."..  Kemudian ajaklah buah hati anda bermain atau melakukan aktifitas yang menyenangkan.. Apabila anak menangis menginginkan sesuatu,setelah diberitahu dengan halus,maka turutilah.. Namun jika permintaannya tidak dapat anda turuti,berikan pengertian (walaupun anak belum mengerti,tetapi beri penjelasan) kemudian ajak bermain keluar dari rasa cemas buah hati anda...

Ayo, bunda.. sayangilah buah hati anda.. Tegaslah dalam mendidik buah hati kita.. Tegas bukan berarti dengan cara marah, membentak, dll.. Be a good Mom... :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun