Mohon tunggu...
Ayu Intan lestari
Ayu Intan lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu pemerintahan

Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan SDM di Ibu Kota Nusantara

1 Juli 2024   23:08 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:12 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat di lepaskan dari sebuah organisasi, baik insitusi maupun perusahaanKepulauan nusantara yang menjadi ibu kota masa depan Indonesia ini rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-79. IKN bertujuan menggantikan Jakarta yang  menjadi ibu kota sejak tahun 1961.

     Pembangunan Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) memerlukan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan cerdas. Strategi yang perlu Anda terapkan adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Anda yang berbakat. Sebagai daerah penyangga IKN, Kalimantan Tengah siap menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas. Mewakili Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah pada seminar nasional bertajuk "Peran Strategis Kawasan Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN)" oleh Herson B.

       Demikian disampaikan Pak Aden. Itu ada. Peluang dan Tantangan" dilaksanakan pada Selasa, 5 Juli 2022 di Pusat Pengembangan Ilmu, Teknologi, dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universiti Palangka Raya (UPR). Staf Ahli Herson B. Arden, M.A. dalam pemaparannya mengatakan, mempersiapkan  Kalimantan Tengah sebagai  daerah penyangga ibu kota nusantara membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkelas dunia, berkualitas, dan berdaya saing global dikembangkan. "Mengembangkan sumber daya manusia yang pekerja keras, berkualitas, unggul jasmani dan rohani, tidak hanya berdampak positif terhadap daya saing dan kemandirian negara, namun juga berkontribusi terhadap pembangunan Bumi Tambung Bungai di zona penyangga IKN-Nusantara," ujarnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga berdampak signifikan dalam mendukung program strategis nasional. Provinsi Kalimantan Tengah telah dialokasikan sebagai salah satu kawasan pengembangan food real estate oleh pemerintah pusat Indonesia untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. "Dengan  peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia, masyarakat lokal akan mampu berkontribusi dalam mensukseskan program strategis nasional bahkan  menyerap tenaga kerja lokal; sehingga berujung pada peningkatan kualitas," mendukung perekonomian Kalimantan Tengah, "ujarnya. Sementara itu, Ketua Program Penelitian Administrasi Publik Nasional dan Ketua Panitia Pelaksana, Bapak Immanuel Jaya, mengungkapkan pertanyaan mengenai peran strategis kawasan penyangga IKN mengemuka karena Kalimantan Tengah memiliki potensi yang besar. "Kami berharap Kalimantan Tengah ke depannya tidak hanya menjadi penonton saja, apalagi kawasan sekitar IKN kemungkinan besar akan menjadi buffer zone IKN Nusantara," ujar Immanuel Jaya, Direktur Kursus Administrasi Publik Bahkan lebih jauh lagi.

       Salah satu masalah yang harus diantisipasi dalam pemindahan dan desain pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur adalah kesenjangan dan kecemburuan sosial. Kesenjangan dan kecemburuan sosial itu, baik antara penduduk lokal dengan aparatur sipil negara yang akan ditempatkan di daerah itu, maupun dengan para migran lainnya. Ibu kota negara baru di Kalimantan Timur akan menjadi sumber ekonomi baru, di mana akan memicu migrasi orang-orang untuk mencari penghidupan yang lebih baik di daerah tersebut. Ibu kota negara yang baru juga akan dibangun berdasarkan pemanfaatan kemajuan teknologi sehingga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang juga adaptif terhadap perkembangan teknologi. Itu berarti harus ada SDM yang memadai untuk merespons kebutuhan itu.

      Kualitas SDM akan menentukan kemampuan mereka berkontribusi bagi pembangunan dan mengambil manfaat dari pemindahan dan pembangunan ibu kota negara yang baru itu. Pola migrasi akan meningkatkan SDM di satu wilayah, namun hal itu dapat memunculkan efek positif dan negatif jika tidak diantisipasi dengan baik. Di samping efek positif karena tersedianya SDM yang melimpah, efek negatif yang dikhawatirkan adalah di daerah tujuan akan terjadi pengangguran terdidik yang cukup tinggi, jika wilayah itu tidak dapat menyediakan kesempatan kerja untuk mereka yang datang bermigrasi ke daerah itu. Oleh karena itu, harus dibangun kohesivitas antara migran dan nonmigran untuk menghindari persoalan mendatang, berupa kesenjangan dan kecemburuan sosial. Sebaliknya, daerah tujuan akan mengalami "brain drain", di mana SDM berkualitas bermigrasi dari satu tempat yakni daerah pedesaan ke tempat sumber ekonomi baru, untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik sehingga meninggalkan daerah asal. Untuk bisa mendukung pembangunan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur, maka diperlukan SDM yang unggul sehingga SDM yang ada itu mampu memberikan dukungan besar terhadap pengembangan ibu kota negara. Masalah migrasi Masalah lain yang harus diantisipasi pemerintah Indonesia terkait dengan pemindahan ibu kota negara adalah migrasi, di mana orang-orang akan datang untuk mencari pekerjaan dan mengambil manfaat di sumber ekonomi baru itu. Dengan demikian, mulai saat ini pemerintah juga harus memikirkan desain ibu kota negara sejak awal untuk dapat mengakomodasi para migran dan memastikan migran yang masuk wilayah ibu kota negara baru itu merupakan SDM yang unggul dan terampil agar mampu mengambil peranan positif. Namun, di lain sisi, juga perlu dipikirkan kemampuan ibu kota negara yang baru dalam mengakomodasi kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik dan mendapatkan pekerjaan bagi setiap orang yang bermigrasi ke tempat itu. Jangan sampai mereka menjadi pengangguran sehingga menimbulkan masalah baru ke depannya. Jika tidak diantisipasi, nantinya ibu kota negara yang baru itu juga akan berhadapan dengan hal yang sama seperti yang terjadi di Jakarta, di mana ada orang-orang tinggal di daerah pinggiran dan menjadi tertinggal. Yang harus dihindari ke depan adalah kesenjangan sosial antara mereka yang ditempatkan di daerah itu dengan yang migran dan penduduk lokal. Dia menuturkan orang-orang yang datang dalam migrasi lanjutan tersebut tidak dapat dipastikan semuanya berkualitas, karena bisa saja mereka berasal dari pendidikan yang rendah dan kurang keterampilan. Untuk itu, peningkatan kualitas SDM juga harus dipastikan terjadi secara menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. Ketua Umum Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) Sudibyo Alimoeso mengharapkan penduduk lokal di Kalimantan tidak menjadi "penonton" melainkan pemain dalam berkontibusi dan mengambil manfaat dari pengembangan ibu kota negara yang baru di wilayah mereka. Jika masyarakat lokal hanya menjadi "penonton" karena SDM yang kurang berkualitas maka akan muncul persoalan baru di tengah masyarakat, yakni kesenjangan sosial. Kecemburuan sosial akan mencuat karena mereka merasa kurang diberdayakan di wilayah sendiri.

    Untuk itu, SDM setempat juga harus dididik dan dilatih agar mereka punya standar SDM yang memang dibutuhkan bagi pengembangan ibu kota negara yang baru. Investasi SDM itu tentu tidak hanya dalam jangka pendek yakni untuk setahun atau dua tahun, tetapi jangka panjang karena efeknya bisa dirasakan untuk masa kini dan akan datang. Dengan demikian mereka bisa bersaing dan meraih kesempatan dalam berkarya. Dia menuturkan pengembangan SDM di Kalimantan harus menjadi perhatian karena SDM yang dominan luar Jawa tertinggal, tidak terkecuali Kalimantan. Jika dibiarkan begitu saja tanpa ada intervensi peningkatan kapasitas SDM di Kalimantan maka nantinya Kalimantan akan banyak diisi oleh migran dari Jawa yang relatif lebih unggul. Investasi dalam pembangunan SDM unggul dan tangguh tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah. Sinergi pemerintah pusat dan daerah harus diperkuat. Pemerintah daerah harus mengambil peluang untuk lebih mengembangkan SDM di wilayahnya dan menyiapkan kapasitas mereka serta mampu memanfaatkan sumber tersebut.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun