Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggali Peluang Energi: Material Sel Surya dan Proses Konversinya Menjadi Energi Listrik

16 September 2024   16:05 Diperbarui: 16 September 2024   16:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam upaya mencari sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sel surya menjadi sorotan utama. Sel surya mengubah cahaya matahari menjadi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Material yang paling umum digunakan dalam pembuatan sel surya adalah silikon, yang tersedia dalam tiga bentuk: monokristalin, polikristalin, dan amorf. Silikon monokristalin memiliki efisiensi paling tinggi (15-22%), sedangkan polikristalin memberikan efisiensi sedikit lebih rendah (13-16%) namun dengan biaya yang lebih ekonomis. Tipe amorf silikon, meski lebih fleksibel, cenderung memiliki efisiensi di bawah 10%.

Selain silikon, material alternatif seperti cadmium telluride (CdTe) dan copper indium gallium selenide (CIGS) juga banyak diteliti, dengan efisiensi masing-masing berkisar antara 9-12%. Ada pula material perovskite yang sedang naik daun dengan efisiensi yang dapat mencapai lebih dari 20%. Keunggulan perovskite terletak pada biaya produksi yang rendah dan proses pembuatan yang lebih mudah.

Proses konversi cahaya menjadi listrik dilakukan melalui efek fotovoltaik. Ketika foton dari sinar matahari diserap oleh material semikonduktor, energi tersebut mengexcited elektron, menciptakan aliran arus listrik. Aliran ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga maupun industrial. Dengan teknologi yang terus berkembang, sel surya menawarkan peluang yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menguntungkan secara ekonomi di masa depan.

Dalam konteks global saat ini, investasi dalam energi terbarukan, khususnya dalam teknologi sel surya, terbukti berpotensi tinggi untuk memberikan keuntungan jangka panjang. Memasuki pasar ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang memanfaatkan peluang yang tersedia dalam sektor energi yang terus berkembang.

Daftar Pustaka
1. Green, M. A., Emery, K., Hand, J., & Warta, W. (2016). **Solar cell efficiency tables (version 46)**. *Progress in Photovoltaics: Research and Applications*, 24(1), 3-12.
2. Choi, H., & Choi, J. (2013). **Solar Cell Materials and Devices**. *Materials Science and Engineering*, 9(3), 112-118.
3. Honsberg, C., & W. S. (2017). **Introduction to Solar Cells**. *Solar Cell Basics*. Retrieved from [pvcdrom.org](https://www.pvcdrom.org).
4. NREL (National Renewable Energy Laboratory). (2023). **Best Research-Cell Efficiency Chart**. Retrieved from https://www.nrel.gov/pv/cell-efficiency.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun