Mohon tunggu...
Ayu Indah Wulandari
Ayu Indah Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Art is fantasy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Energi Terbarukan: Solusi Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

2 September 2024   10:30 Diperbarui: 2 September 2024   10:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat diperbaharui secara alami dan tidak akan habis, seperti energi matahari, angin, air, dan biomassa. Dengan meningkatnya kesadaran akan masalah iklim dan kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon, energi terbarukan menjadi solusi yang semakin penting untuk memenuhi kebutuhan energi dunia.

Jenis Energi Terbarukan

1. Energi Matahari: Menghasilkan listrik dengan menggunakan panel surya. Kapasitas energi surya global meningkat lebih dari 20% setiap tahun, menurut International Energy Agency (IEA, 2021).

2. Energi Angin: Energi angin menghasilkan listrik melalui turbin angin (Global Wind Energy Council, 2021). Ini menyumbang sekitar 7% dari konsumsi energi global. 


3. Energi Air: Pembangkit listrik tenaga air besar dan kecil menggunakan aliran air untuk menghasilkan listrik. Ini menyumbang sekitar 16% dari konsumsi energi global (World Energy Council, 2020).

4. Biomassa: Penggunaan bahan organik untuk menghasilkan energi. Biomassa dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, panas, dan listrik.

Manfaat Energi Terbarukan

- Ramah Lingkungan: Mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca.
- Keberlanjutan berarti energi yang dapat diperbaharui dan tidak akan habis.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Banyak pekerjaan baru dibentuk oleh sektor energi terbarukan di berbagai bidang.

Tantangan

Energi terbarukan memiliki banyak keuntungan, tetapi juga memiliki beberapa masalah. Ini termasuk ketergantungan pada cuaca, kebutuhan untuk penyimpanan energi, dan biaya awal infrastruktur yang tinggi.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun