Mohon tunggu...
Humaniora

Masa Remaja Adalah Masa Perubahan

13 April 2016   11:29 Diperbarui: 13 April 2016   11:38 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara tentang perkembangan anak  tentu itu merupakan fase-fase yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Kenapa demikian. Ya, semuanya dimulai dari fase perkembangan yang paling awal dari proses itu, masa dimana anak baru melihat dunia sampai dengan mengenal dunia yang sesungguhnya. Fase yang awal yaitu fase anak-anak, fase masa remaja, sampai dengan fase masa dewasa itu sendiri.Oleh karena itu dari fase awal tersebut dimulai anak diajarkan untuk mengetahui bagaimana dan mana yang baik, serta harus seperti apa berperilaku atau bersikap kelak ketika dewasa.Nah, sekarang yang menjadi fase atau masa yang paling rentah terhadap perubahan perilaku dan rentah terpengaruh terhadap lingkungan pergaulan yaitu fase masa remaja,jika melihat realita yang ada dikalangan remaja khususnya masuk kedalam lingkungan sekolah menengah, banyak pengaruh-pengaruh tidak baik yang didapatkan oleh anak,misalnya saja Moral anak semakin buruk, semakin tidak sopan, mencoba hal-hal baru yang sudah diluar batas(minum-minuman keras, melakukan hubungan seks).

Untuk memperjelas lagi fase masa remaja ini merupakan masa yang rentang terhadap pengaruh negatif dari luar, maka akan dijelaskan secara lebih luas tentang masa remaja ini sendiri.

Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau sesudahnya( fase masa anak-anak), karena berbagai hal yang mempengaruhinya sehingga selalu menarik untuk dibicarakan.(1)

 Kata remaja diterjemahkan dari kata dalam bahasa inggris adolescence  atau adolecen. Dalam pemakaian istilah remaja dengan adolen disamakan. Adolecen maupun remaja menggambarkan seluruh perkembangan remaja baik perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan sosial.(1)

Dalam pengertian diatas, masa remaja itu menjadi sasaran utama yang dijadikan sebagai objek terhadap pengaruh-pengaruh negatif disekitar,dimana perubahan itu dimulai dari perkembangan fisik anak dari suara, bentuk tubuh, banyak anggapan salah dari anak itu sendiri, jika perubahan fisik sudah terjadi maka disitu mereka berpikir untuk bebas tidak lagi ada batasan yang diberika orang tuanya, bebas bergaul seperti itu tanpa batas.Hal itulah yang mengakibatkan banyaknya perilaku yang tidak wajar, dan belum saatnya mereka lakukan dimasa remaja ini.

Seringkali saya lihat pada kalangan anak Sekolah menengah pertama , banyak kalangan anak yang sudah berani mengendarai sepeda motor sekolah dan motor yang dipakai dititipkan disembarang tempat. Jika dilihat dari umur seorang anak SMP belum diharuskan untuk membawa kendaraan pribadi sendiri ke sekolah, karena aseorang anak SMP belum berhak untuk memegam surat izin mengemudi(SIM). 

Ini hal yang remeh namun berdampak yang sangat buruk untuk anak itu sendiri, padahal disekolah menengah pertama(SMP) sudah ada peraturan sendiri yang tidak memperbolehkan membawa motor ke sekolah bahkan handpone pun tidak diperbolehkan, aturan itu dibuat agar perhatian anak tdak terganggu dan lebih perhatian terhadap apa yang diarahkan oleh guru sebagai pembimbing di sekolah.  Jika dibiarkan saja seorang anak SMP membawa motor ke sekolah ditakutkan akan mngakibatkan seringnya anak itu membolos bahkan akan terjadi yang lebih buruk lagi yaitu bebas pergi kemana nak itu mau dan menimbulkan pergaulan mulai bebas dan dampaknya anak akan mencoba hal-hal baru seperti mencoba minum-minuman keras, bahkan narkoba.  

Jika sudah seperi itu maka, anak itu sendiri akan meremehkan kewajiban utamanya sebagai pelajar yaitu menjalankan kewajibannya di sekolah yaitu belajar. Jika sudah dibiarkan bebas seperti itu, apakah kedepannya akan lebih buruk lagi, bukan ?, ini menjadi masalah yang harus ditindak lebih lanjut lagi untuk mengawasi lebih ketat lagi kebiasaan, perilaku, dan lingkungan pergaulan anak itu sendiri.

Sebagai upaya untuk mengatasi ini semua diperlukan kerjasama antara orang tua, teman sekolah, dan pihak sekolah untuk mampu mengawasi perkembangan anak di rumah, di sekolah bahkan di lingkungan pergaulan(teman sebaya). Yaitu dengan mulai membatasi anak untuk berpergian dengan kendaraan pribadi ke sekolah untuk kalangan ank sekolah menengah pertama(SMP), sekolah seharusnya juga melakukan pengawasan bukan didalam sekolah saja namun juga diluar lingkungan juga perlu diperketat lagi, serta kerja sama dari teman sebaya untuk memberikan informasi kepada sekolah ataupun orang tua terhadap perilaku menyimpang yang dilakukano leh temannya. Ini setidaknya bisa menjadi pelajaran untuk orang tua ataupun pihak sekolah untuk lebih memberikan perhatianya terhadap tumbuh kembang anak iu sendiri.

Referensi :

(1)   Rita eka izzaty,dkk.(2008).Perkembangan Peserta Didik.Yogyakarta:UNY Press.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun