Asistensi Mengajar merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Trunojoyo Madura. Dimana dalam program ini mahasiswa dapat terjun langsung ke suatu lembaga pendidikan.
Melalui program asistensi mengajar, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berkontribusi langsung dalam proses pembelajaran di kelas. Tidak hanya pada pembelajaran di kelas, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi dengan guru-guru.
Sehingga dalam program asistensi mengajar, mahasiswa turut serta dalam kegiatan non-pembelajaran sebagai proses untuk mengembangkan potensi diri mahasiswa dan juga siswa. Ayuhanna Purwaningtyas salah satu mahasiswa asistensi mengajar di UPTD SDN Banyuajuh 6 dan teman-teman kelompok asistensi mengajar UPTD SDN Banyuajuh 6 mengadakan kegiatan pelatihan batik ecoprint.
Membatik diartikan sebagai suatu cara membuat gambar atau motif dengan cara menjiplak pada kain. Anak seusia sekolah dasar melakukan kegiatan membatik menggunakan alat dan bahan yang sederhana serta memperhatikan keamanan dalam pelaksanaannya. Penggunaan bahan yang sederhana salah satunya dengan menggunakan bahan alam, yang dekat dan mudah di dapatkan di lingkungan sekitar.
Pemanfaatan alam sekitar sekolah dapat menunjang kreativitas siswa dalam kegiatan membatik ecoprint. Membatik ecoprint merupakan kegiatan membatik yang memanfaatkan bahan-bahan dari alam seperti daun, bunga yang menghasilkan bentuk dan warna. Kreativitas siswa merupakan langkah awal siswa dalam mengembangkan potensi diri yang dimilikinya. Melalui batik ecoprint siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dengan baik. Batik ecoprint memiliki beberapa teknik. Pada pelatihan membatik ecoprint ini, mahasiswa berperan penting dalam mengajarkan teknik membuat batik ecoprint. Teknik yang diajarkan mahasiswa asistensi mengajar dan digunakan siswa UPTD SDN Banyuajuh 6 adalah teknik palu (hammering), yaitu teknik tempa atau pukul dalam proses pembuatan batik ecoprint.
Adanya program non-pembelajaran batik ecoprint di UPTD SDN Banyuajuh 6 diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa. Kegiatan membatik ecoprint sendiri juga memberikan kesempatan untuk anak memilih dan mendesain sendiri motif batik dengan memanfaatkan beraneka bentuk dan warna asli dari berbagai jenis bunga dan daun yang berpotensi merangsang imajinasi untuk anak dan kreativitas anak. Kegiatan ini juga dapat membuat rasa percaya diri anak untuk melahirkan ide maupun gagasan kreatif lainnya. Dari kegiatan membatik ini didapatkan karya taplak meja dan totebag.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H