Dalam 4 tahun masa pemerintahan Jokowi, berbagai program prioritas pemerintah fokus pada bidang infrastruktur. Karena infrastruktur yang baik dan terkoneksi merupakan salah satu ciri dan fondasi dari negara maju. Di era Jokowi, telah banyak capaian dan prestasi di bidang infrastruktur yang bahkan menjadi sebuah sejarah baru bagi Indonesia.
Jalan bebas hambatan atau jalan tol  di Pulau Jawa kini sudah terkoneksi dan terintegrasi. Capaian ini menjadi sejarah sejak infrastruktur pertama Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) diresmikan pada tahun 1978. Kebermanfaatan infrastruktur dalam jangka pendek dan jangka panjang akan berdampak langsung bagi masyarakat. Selain mendukung kelancaran mobilitas dan konektivitas, infrastruktur juga akan menunjang produktivitas masyarakat.
Selain gebrakan fenomenal tersebut, terdapat sederet capaian di bidang infrastruktur lainnya. Infrastruktur tidak berdiri sendiri, namun menopang bidang penting lainnya, seperti energi, konektivitas, dan mendukung kedaulatan pangan.
Ke Manapun Makin Mudah dan Cepat
- Membangun Ratusan Ribu Kilometer Jalan Tol dan Ratusan Jembatan
Total jalan tol yang dibangun periode Oktober 2014-Oktober 2018 sepanjang 423,17 kilometer. Jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa ini selain sebagai sarana konektivitas dan mobilitas pengguna jalan juga ikut menggiatkan ekonomi para pedagang. Sebagai contoh para pedagang di Pasar Sentono Pekalongan yang omzetnya justru naik drastis sejak ada tol, dan bahkan menembus capaian omzet tertinggi selama berjualan.
Kini, para pemudik dan pengusaha juga tidak khawatir lagi menempuh perjalanan yang jauh dan memakan banyak waktu. Keberadaan jalan tol berimbas pada efisiensi dan efektivitas perjalanan yang meliputi waktu, bahan bakar, serta yang terpenting adalah kesehatan sopir dan kendaraan.
Banyak yang mengatakan bahwa Jokowi hanya mementingkan pembangunan di perkotaan. Namun, faktanya Jokowi telah membangun jalan desa yang totalnya mencapai 191.000 kilometer. Selain jalan, Jokowi juga membangun jembatan dengan total 39,8 kilometer dan membangun 164 unit jembatan gantung di desa-desa. Manfaat jalan dan jembatan ini tentunya banyak sekali. Antardesa jadi terhubung, distribusi bahan-bahan hasil pertanian menjadi mudah, akses anak-anak ke sekolah pun menjadi dekat dan mudah.
- Kereta Api, Bandar Udara, dan Pelabuhan
Jokowi juga telah membangun jalur kereta api, membangun jalur ganda, serta reaktivasi jalur-jalur kereta yang telah lama mati. Peningkatan dan rehabilitasi juga dilakukan demi keselamatan moda transportasi umum favorit masyarakat ini. Dibangunnya Light Right Transit  (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) yang akan selesai di tahun 2019 juga akan membawa Indonesia semakin maju.
10 Bandara baru juga telah dibangun demi menjangkau daerah rawan bencana, terisolasi, dan perbatasan. Bandara baru juga dapat mendukung pariwisata. 19 pelabuhan baru juga telah dibangun dan 8 sisanya akan selesai di tahun 2019. Infrastruktur konektivitas ini akan berdampak pada meningkatnya kapasitas pengangkutan barang dan pertumbuhan penumpang yang kian meningkat tiap tahunnya.
- Infrastruktur untuk Energi yang Andal dan Terjangkau
Ketersediaan energi secara meluas harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. Pertama kalinya, 56% dari Anggaran Kementerian ESDM (Rp 3,6 T) dialokasikan untuk pembangunan Infrastruktur Energi bagi rakyat. Sehingga program-program seperti distribusi gas melalui jaringan dan pipa, dan juga program 35.000 megawatt dapat terwujud dengan baik.
- Komunikasi Makin Lancar, Silaturahmi Terjaga
Saat ini Pemerintah telah memperluas cakupan jaringan di seluruh Indonesia sebagai wujud  pemenuhan akses masyarakat terhadap komunikasi dan teknologi. Pembangunan jaringan tersebut dilakukan melalui Jaringan Serat Optik "Palapa Ring", Penguatan Base Transceiver Station, dan Mobile Coverage di 75.964 kelurahan.
- Infrastruktur Kuat, Ketahanan Pangan Meningkat