Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata). Selain mata merah, konjungtivitis dapat disertai rasa gatal pada mata dan mata berair.
Saat terjadi konjungtivitis, kongjungtiva mengalami pelebaran pada pembuluh darah yang menimbulkan gejala mata merah. Gejala konjungtivitis lain adalah penderita mengalami gatal pada mata, mata berair dan belekan, tetapi tidak mengalami gangguan pada penglihatan.
Penyebab terjadinya konjungtivitis dibagi menjadi empat, konjungtivitis alergi, virus, bakterial, dan sicca. Berbagai jenis konjungtivitis ini memberikan gejala yang berbeda dan wajib diwaspadai.
Konjungtivitis alergi adalah konjungtivitis yang menimbulkan gejala mata merah dan gatal dengan sekret yang lengket. Konjungtivitis virus menimbulkan gejala mata merah dan bengkah dengan sekret serous (berair dan encer). Konjungtivitis bakterial menimbulkan gejala mata merah, bengkak, serta kotoran kuning kehijauan yang lengket dan banyak. Terakhir, konjungtivitis sicca yang menimbulkan gejala mata kemerahan, gatal, dan kering, yang biasanya disebabkan oleh kurangnya produksi air mata.
Namun, apabila mengakami gejala tambahan seperti pusing, kehilangan penciuman dan perasa, badan pegal, nyeri dada, dan sesak napas, maka segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan.
Fakta unik lainnya mengenai konjungtivitis berdasarkan pengalaman Ayu Fitri, konjungtivitis dapat disebabkan karena memiliki kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan mata. Konjungtivitis yang dialami oleh Ayu selama dua bulan ini dianalisis terjadi karena kebiasaan Ayu yang bermain handphone sambil berbaring dan berada di tempat yang gelap, serta menggosok mata dengan tangan telanjang tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Dapat dianalisis bahwa pencegahan konjungtivitis adalah menjaga kebersihan mata dengan tidak menggosok mata secara sembarang. Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sampai bersih. Mengurangi kebiasaan buruk yang dapat merusak mata, seperti bermain handphone sambil berbaring dan bermain handphone dalam kegelapan.
Apabila sudah terjadi konjungtivitis, pertolongan pertama yang dapat dilakukan sebelum mengunjungi dokter adalah mengistirahatkan mata dan mengurangi aktivitas yang menambah kotoran pada mata. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan kacamata temporer untuk melindungi mata dari kotoran dan debu.
Apabila mata terasa tambah gatal dan terdapat kotoran yang cukup banyak, dapat di kompres oleh air hangat. Lalu, penderita juga dapat menyekanya dengan kapas lembut yang dibasahi air bersih dan higeinis.
Pengobatan konjungtivitis dapat dilakukan dengan mengoleskan salep mata ke area mata yang gatal. Menurut pengalaman Ayu Fitri setelah mengunjungi dokter saat mengalami konjungtivitis, dia diberikan Erlamycetin salep mata yang berbahan aktif Cholaramphenicol. Penggunaan salep mata dilakukan sebanyak 3x sehari dan ini sudah melalui resep dokter.Â
Berdaasarkan pengalaman Ayu Fitri, konjungtivitis yang dideritanya sembuh dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan. Dia mengalaami konjungtivitis dari tanggal 25 Agustus 2024 sampai dengan 1 Oktober 2024.
