Hal ini tentu memaksa pengampu kebijakan untuk lebih memikirkan lagi nasib mereka-mereka yang tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online karena kendala-kendala yang sudah disebutkan.Â
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan da n Kebudayaan Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah yang berusaha mengatasi kendala dalam metode pembelajaran jarak jauh tersebut.Â
Kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan dengan tatap muka tetapi dengan metode shifting atau bergilir. Metode ini masih bisa melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah tetapi dengan jumlah peserta didik yang terbatas karena dilakukan secara bergiliran agar tidak terlalu banyak menciptakan kerumunan serta masih menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Ahmad Wasari selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, pada tingkat Sekolah Dasar (SD) pola shifting mengacu pada urutan absensi siswa di tiap kelas.Â
Jika dalam satu kelas terdapat 30 orang siswa, maka di hari pertama hanya siswa dengan nomor presensi 1-15 saja yang masuk, kemudian urutan presensi selain itu bisa belajar mandiri di rumah dan hari berikutnya bergantian dengan urutan presensi setelahnya.Â
Berbeda dengan tingkat SD, pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) pola shifting yang diterapkan yaitu dengan mengacu per tingkatan. Siswa yang masuk akan dibagi dalam kategori tingkatan.Â
Satu hari untuk satu tingkat (kelas 7) dengan memanfaatkan ruang kelas yang ada disekolah sampai syarat physical distancing bisa terpenuhi. Sedangkan untuk kelas 8 dan 9 bisa melaksanakan belajar dirumah dan bergantian sesuai dengan jadwal yang ditentukan.Â
Metode kegiatan belajar mengajar ini diharapkan bisa ditiru oleh daerah lainnya. Lebih baik lagi apabila daerah lainnya bisa menciptakan metode baru yang lebih bagus, aman, dan bisa diterima semua peserta didik tanpa memberatkan mereka. Dengan segala keterbatasan yang ada, sektor pendidikan di Indonesia masih berjalan walaupun ditengah situasi pandemi seperti ini.Hal ini tak terlepas dari alasan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk generasi penerus bangsa. Semoga pandemi ini bisa segera berahir baik di Indonesia maupun di seluruh belahan dunia. Â
Biodata Penulis
Nama : Siti Musyafiah
Nim : 20105040016
Kelas : Sosiologi Agama-B
Perguruan Tinggi : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H