Mohon tunggu...
Ayu Fede
Ayu Fede Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

My name is Ayu, a Public Health undergraduate student, focusing on Epidemiology. I thrive in collaborative environments and am always eager to embrace new learning opportunities. For any inquiries, please feel free to reach me at ayufede@students.unnes.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Surveilans ILI-SARI di Indonesia: Kolaborasi Kemenkes dan WHO

14 November 2024   20:02 Diperbarui: 14 November 2024   20:05 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Joint Review di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (PoE) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Juli 2024 -- Untuk memperkuat pemantauan penyakit influenza dan infeksi pernapasan akut di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan WHO dalam program Joint Review. Program ini bertujuan untuk menilai pelaksanaan surveilans saat ini, menemukan kelebihan serta kekurangannya, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Apa Itu Surveilans Sentinel?

Surveilans sentinel adalah sistem yang memantau penyakit di beberapa lokasi khusus untuk mengumpulkan data penyebaran penyakit. Hal ini penting agar kita bisa mendeteksi dan merespons wabah lebih cepat. Dalam kegiatan ini, surveilans fokus pada Influenza-Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI), yaitu penyakit pernapasan yang mirip influenza dan infeksi pernapasan akut.

Pada 2022, WHO mendukung pendirian 31 titik sentinel ILI dan 15 titik SARI di Indonesia. Jumlah ini meningkat di 2023 menjadi 39 untuk ILI dan 35 untuk SARI. Penambahan ini penting agar data yang dikumpulkan bisa mewakili seluruh populasi. Sebagai langkah antisipasi, surveilans ILI juga dilakukan di 14 pintu masuk internasional Indonesia untuk memantau pelaku perjalanan.

Tujuan dan Manfaat Joint Review

Mengikuti panduan WHO, integrasi surveilans ILI dan SARI memungkinkan kita memantau tren penyakit ini secara bersamaan. Data yang terkumpul sangat penting untuk persiapan menghadapi pandemi di masa depan. Joint Review ini berlangsung dari 29 Juli hingga 2 Agustus 2024, meliputi presentasi profil institusi, penilaian langsung di beberapa lokasi sentinel, dan laboratorium nasional.

Tim ahli dari WHO dan Kemenkes menilai kesiapan infrastruktur, tenaga kerja, dan sistem manajemen di berbagai lokasi seperti Puskesmas Tanah Abang, RSPI Sulianti Saroso, BBKK Soekarno-Hatta, dan RS Hasan Sadikin. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat surveilans penyakit dan integrasi laboratorium untuk menghadapi isu kesehatan masyarakat.

Oleh: Ayu Fitri Dewi

Mahasiswa PKL MBKM SKM Penggerak UNNES 2024 

Timker ISPA, Direktorat P2PM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun