Seorang wisatawan asing duduk di area pelinggih yang pada saat ini sangat hangat di bahas umat beragama hindu tentu tidak terima tempat sucinya di salah gunakan seperti itu berbagai komentar yang diutarakan umat hindu di bali.Â
Bali dijuluki pulau dewata karena memiliki ribuan pura mungkin bule itu tidak paham akan hal itu dan tentunya ia tidak tahu akan adat istiadat di Bali yang sangat sakral berbagai ujaran netizen bahwa seharus di berbagai tempat suci harus diberikan papan peringatan dengan menggunakan bahasa inggris agar wisatawan yang berkunjung tahu apa yang seharusnya tidak dilakukan dan tentunya menghindari hal tersebut.
Saat ini pemerintah Provinsi Bali juga tengah menyusun aturan mengenai etika wisatawan yang berkunjung ke Bali.Â
Ditargetkan akhir tahun ini bisa rampung dan diusulkan ke dewan untuk menjadi Perda. selain itu pentingnya pengawasan yang ketat dari bandesa adat di setiap Pura yang banyak di kunjungi wisatawan.Pariwisata Bali pariwisata budaya, dan kebanyakan agama Hindu jadi masyarakat desa adat ini yang harus lebih berperan
Setelah kejadian itu bule membuat suatu video klarifikasinya ia berminta maaf atas tingkah lakunya yang menduduki pelinggih. Kasus pelecehan di tempat suci di Bali bukan kali ini terjadi.Â
Agustus lalu ada dua turis asal Ceko yang dinilai melecehkan pura di kawasan Monkey Forest Ubud, karena menggunakan tirta suci untuk 'cebok'. Pasangan tersebut akhirnya minta maaf dan melakukan upacara guru piduka.Sanksi terhadap ini kan susah, karena  sanksinya sanksi adat.Â
Jadi semacam kalau di atas namanya upacara guru piduka (meminta maaf), adat yang menyelesaikan dia, untuk menyucikan ini perlu dana yang besar dari kejadian tersebut kita dapat belajar pentingnya akan tahu peraturan sebelum melakukan liburan ke wilayah lain tentunya di negara ini memiliki berbagai peraturan-peraturan yang harus kita ketahui sebelum berkunjung agar kita sebagai orang luar menghargai kebiasaan mereka. indonesia memiliki beragam adat istiadat di setiap daerahnya jangan sampai wisatawan asing mudah untuk melecehkannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H