Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilege, keistimewaan yang tak semua pemuda diberkahi kesempatan. Kalian adalah 35% anak muda seusia kalian yang bisa merasakan bangku perkuliahan. Itu adalah peluang, kenikmatan sekaligus tanggung jawab. Karena kalian adalah mahasiswa, maha dari siswa. Karena kalian anak muda pilihan yang berkesempatan mereguk dalamnya sumur ilmu pengetahuan ~najwa shihab
Merujuk dari kutipan diatas menjadi mahasiswa itu adalah keberuntungan sekaligus sebuah pilihan. Kenapa? Karena ga semua orang bisa kuliah, ga semua orang punya kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan seperti kita saat ini. Kita adalah orang-orang terpilih yang nantinya akan menjadi tonggak masa depan bangsa. Kita mengemban gelar luar biasa yang berat tanggung jawabnya, "mahasiswa", maha dari siswa, seorang pelajar tertinggi, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan.
Kuliah bukan hanya sekedar mencari ijazah dan IPK tinggi, tapi pengalaman yang kita lalui, skill yang kita latih dan juga pemahaman yang kita dapatkan. Jangan hanya sekedar bertujuan menjadi calon tenaga kerja, kita ini adalah calon pemimpin bangsa. Perbanyak soft skills! Â memang soft skills tidak diajarkan di bangku perkuliahan. Kitalah yang harus berusaha mencari wadah yang mampu mengembangkan kemampuan tersebut seperti: berkomunikasi, leadership dan teamwork yaitu dengan mengikuti organisasi mahasiwa internal maupun eksternal kampus.Â
Eksistensi organisasi inilah yang mengasah dan menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Melalui organisasi mahasiswa dituntut aktif dan kritis dalam menghadapi persoalan dan isu-isu baik internal kampus maupun nasional. Baik itu yang berkaitan dengan ekonomi,politik dan sebagainya.
"ga usah Ikut organisasi, nanti kalo udah sibuk bakalan ganggu perkuliahan". Stigma seperti inilah yang selalu menjadi keresahan mahasiswa jaman sekarang. Padahal sebenernya banyak mahasiswa yang mampu lulus dengan tepat waktu dan hasil yang memuaskan walaupun mereka adalah organisatoris. Kuncinya adalah pandai memanajemen waktu. Seimbangkan waktu kuliah dan berorganisasi, tentukan apa yang menjadi prioritas ketika kedua ini bertabrakan. Â Kejar ilmu sebanyak-banyaknya karena perkuliahan adalah mimbar akademik. Cari pengalam sebanyak-banyaknya karena kamu adalah seorang aktivis.
Jadi putuskan kita mau jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang- kuliah pulang) atau kura- kura (kuliah rapat-kuliah rapat).
Jangan pernah takut untuk mencoba, lebih baik menyesal ketika mencoba dari pada menyesal karena tak berani berbuat apa- apa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H