Mohon tunggu...
AYU DWI WIDYADHANI
AYU DWI WIDYADHANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a happy girl

Hi! Have a nice day..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengingat Peristiwa Holocaust, Kekejaman Nazi terhadap Yahudi Selama Perang Dunia 2

25 Juni 2021   23:41 Diperbarui: 25 Juni 2021   23:47 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
democratacoahuila.com

Peristiwa Holocaust merupakan peristiwa ketika Jerman (NAZI) yang dipimpin Adolf Hitler berkuasa pada tahun 1933 dan mulai melucuti kebebasan dan hak orang-orang Yahudi yang mengakibatkan kurang lebih 5,6 juta Yahudi di seluruh Eropa tewas oleh NAZI dan kolaboratornya. Banyak dari korban dikirim ke Auschwitz pada tahun 1940-1945. 

Auschwitz adalah kamp paling besar yang dibangun Nazi Hitler untuk menahan dan membunuh orang-orang Yahudi, Gipsi, dan kaum lain yang dianggap pemberontak. Kamp ini dibangun pada tahun 1940 di Polandia. Awalnya ditujukan untuk menahan kelompok pemberontak. Namun, pada tahun 1942 kamp ini jadi bagian NAZI untuk memusnahkan penganut Yahudi serta tahanan perang dari Roma dan Soviet. Kebanyakan mereka berasal dari seluruh kota Eropa yang dikuasai Nazi.

Para tahanan diperlakukan dengan tidak manusiawi. Tahanan pertama yang dibunuh di kamar gas adalah mereka yang terlalu tua, muda, sakit dan sekelompok tahanan Polandia dan Soviet pada Agustus 1941. Komandan Nazi melakukan pembunuhan massal di kamar gas dengan latar belakang takut tentara Jerman stres jika menembak orang setiap harinya. Sisanya dibiarkan kelaparan, dipaksa harus bekerja dan disiksa. Beberapa bahkan dibunuh untuk eksperimen medis. Para tahanan diberi tato dan simbol tertentu yang menunjukkan bahwa mereka Yahudi. Kamp ini kemudian dibebaskan oleh pasukan Soviet pada tanggal 27 Januari 1945. Pembebasan kamp Auschwitz oleh tentara Soviet menandai awal berakhirnya rezim Nazi yang sadis dan brutal.

Yang terjadi ketika tahanan Auschwitz bebas adalah pemerintah Jerman langsung memerintahkan penghentian penggunaan gas beracun dan penghancuran kamar gas dan juga menyuruh penjaga Nazi untuk menyembunyikan dan membakar catatan kejahatan mereka ketika pasukan Soviet mendekat. Hal inilah yang menjadi penyebab sulitnya menghitung jumlah korban. Apalagi dulu masyarakat Jerman tak mau membicarakan hal itu karena merasa malu, merasa bersalah dan itu merupakan aib dari negara mereka sendiri.

Pada 1 November 2005, Majelis PBB umum dalam sidang paripurna ke-42 menetapkan tanggal 27 Januari sebagai Hari Holocaust untuk memperingati pembantaian umat Yahudi. Namun, tujuannya mencegah agar Genosida tak terulang lagi di manapun, terhadap siapapun. Banyak orang sering tak mengambil pelajaran dari sejarah gelap itu. Seperti contoh pembantaian etnis Tutsi di Rwanda dan Burundi, pembantaian rakyat Kamboja oleh rezim komunis Pol Pot, penindasan terhadap suku Kurdi di berbagai negara.


"Mari bertekad untuk melipatgandakan upaya mencegah genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan." -Koffi Annan-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun