Mohon tunggu...
Fiksiana

Teman Sejati

31 Oktober 2015   22:02 Diperbarui: 1 November 2015   08:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ada sepasang kekasih yang duduk di bangku SMA yang bernama Arian dan Dita. Mereka baru saja mengenal satu sama lain akan tetapi mereka dapat menerima satu sama lain dengan baik walaupun membutuhkan proses yang cukup singkat. Pada tahun ajaran baru, Arian datang ke sekolah barunya dikarenakan mmengikuti ayahnya yang berpindah tugas. Arian adalah anak dari seorang pengusaha kaya yang sangat terkenal bisnisnya, tetapi Arian adalah anak yang tidak suka memamerkan kekayaannya, ramah kepada teman-temannya, dan tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas masa kini. Di sekolahnya, Arian sangat terkenal bukan saja karena ayahnya tetapi juga karena keramahan dan ketampanannya yang tiada duanya.

Karena termasuk anka keren di sekolahnya, Arian membuat geng dengan teman-temannya, tetapi geng yang dibentuk bukanlah geng yang ada pada era sekarang ini, namun geng yang dimaksud adalah geng yang mengutamakan teman, kekompakan, dan yang paling terpenting adalah tidak ada perkelahian menggunakan senjata tajam baik dalam satu geng maupun dengan geng yang lainnya. Itulah prinsip utama dari geng Arian. Anggota kelompok mereka ada 10 orang, yaitu Arian, Dita, Rina, Rizky, Hibri, Bani, Rama, Sultan, Adi, dan Sanjay. Mereka ada di kelas yang sama sehingga hal ini mempermudah mereka untuk saling berkomunikasi satu sama lain dan menjaga keakraban maupun kekompakan geng mereka. Walaupun mereka satu genng, mereka tidak selalu kumpul atau bermain dengan mereka saja tetapi dengan yang lainnya.

Geng mereka sangat populer di sekolahnya karena geng mereka adalah suatu geng yang mengutamakan teman bukan ego masing-masing. Awal geng mereka terbentuk, Dita bukanlah anggota dari geng tetapi dia adalah gadis yang menyukai Arian sejak awal Arian datang ke sekolahnya. Dita adalah gadis yang terkenal, tetapi dia memiliki sikap dan tingkah laku yang kurang baik kepada guru maupun temannya. Dia terkenal sebagai anak dugem, karena hampir setiap malam dia pergi ke diskotik bersama teman-temannya. Sedangkan Rina, Rizky, Hibri, Bani, Rama, Sultan, Adi, dan Sanjay sudah lama besahabat karena dari awal SMA mereka sudah saling mengenal dan selalu berada dalam kelas yang sama. Mereka merupakan anak yang memiliki sikap dan tingkah laku yang tidak jauh berbeda dengan Arian.

Pada suatu malam, Arian dengan teman satu gengnya kecuali Rina pergi ke diskotik untuk mengetahui apa saja yang biasa dilakukan Dita dan teman-temannya disana. Karena mereka datang terlalu awal ke diskotik, akhirnya mereka menunggu hingga Dita dan teman-temannya datang. Karena cukup lama menunggu, Arian mulai merasa lapar dan izin keluar untuk membeli makan. Tak lama kemudian, Dita dan teman-temannya datang dengan pakaian dan sikap yang kurang sopan. Satu jam kemudian, Arian datang dan terkejut dengan sikap si Dita dan langsung menghampirinya gengnya. Saat berbincang-bincang dengan gengnya, Arian dikejutkan dengan sosok Dita yang menghampirinya dengan keadan setengah sadar dan bau alkohol. Dita mencoba mendekati Arian dengan membujuk dan mengajak untuk minum bersama tetapi Arian tidak menghiraukannya. Dita tetap berusaha membujuk Arian walaupun dengan keadaan yang setengah sadar. Karena Arian tetap tak menghiraukan Dita sedikitpun, akhirnya teman-teman Dita menghampirinya dan menyuruhnya untuk meminta Arian mengantarkan pulang dengan alasan keadaan Dita yang tak memungkinkan untuk meyetir mobil seorang diri.

Namun Arian tak memberikan respon. Karena Dita merasa putus asa, akhirnya ia langsung meminum alkohol yang ada didepannya. Semua terkejut dengan sikap Si Dita. Mereka berusaha merebut alcohol dari Si Dita, namun gagal. Dengan kemarahan yang luar biasa Arian menarik paksa tangan Dita dan menariknya keluar. Arian memaksa Dita untuk masuk ke mobilnya dan mengantarkan dia pulang. Sesampainya didepan rumah Dita, ternyata dia tidak mau turun dari mobil dan memaksa Arian untuk memberikan nomor teleponnya, jika tidak dia akan tetap berada di mobil. Awalnya Arian menolak, akan tetapi kara Dita tetap bersikeras, Arian pun memberikan nomor teleponnya.

Hari demi hari yang dilalui oleh Arian, Dita, dan teman-teman yang lainnya berjalan lancar sama seperti hari-hari sebelumnya. Tak terasa 3 bulan telah berlalu dengan begitu cepatnya. Tak terasa juga hubungan Arian dan Dita semakin dekat, dimulai dengan percakapan melalui media sosial. Kedekatan itu mulai tampak pada kehidupan sehari-hari mereka di sekolah maupun diluar. Saat mendekati ulangan tengah semester, kenakalan Dita mulai muncul kembali yaitu sering keluar malam bersama teman-temannya kembali. Arian selalu memperingati Dita untuk menguranginya dan mencoba untuk belajar. Namun Dita tak menghiraukannya dan tetap melakukan kegiatannya. Arian akhirnya merasa lelah yang selalu memperingatkannya. Seminggu sebelum ulangan berlangsung, Dita meminta Arian makan malam bersama di restoran favoritnya. Setelah lama berpikir, akhirnya Arian mau dengan satu syarat yaitu Dita tidak pergi ke diskotik lagi dan mulai belajar untuk mempersiapkan tesnya. Awalnya Dita senang karena Arian mau makan bersama dengannya, tapi dia juga ragu dengan syarat yang diberikan oleh Arian.

Tanpa berpikir panjang, Dita menerimanya walau dengan sedikit keraguan didalam dirinya. Saat makan malam, tanpa disangka Arian mengungkapkan perasaannya terhadap Dita dengan mengatakan,”Maaf aku mengganggu waktu makanmu sesaat, sebenarnya aku menyukaimu sejak awal aku pindah kesekolah ini. Namun, aku tak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya. Tapi aku berpikir, dapatkah aku mengubah sikapmu selayaknya wanita yang aku dambakan? Apakah aku bisa? Aku yakin kau adalah wanita baik-baik dan aku yakin pasti bisa. Maukah kau berubah sedikit demi diriku Dit?”. Dia sangat tekejut hingga tidak bisa berkata sedikitpun. Dengan rasa terkejut yang luar biasa, Dita berkata,”Apakah aku tak salah dengar? Apakah kau tak bercanda? Apakah ini kenyataan? Apakah ini bukan sebuah mimpi?”. Arian menjawab,”Ini adalah kenyataan”. Dita menjawab,”Baiklah, aku akan mencoba merubah diriku, tapi tolong bantulah aku dalam proses ini dan janganlah kau merasa lelah membantuku”. Arian menjawab,”Baiklah, tapi kau harus berjanji untuk merubah sikapmu dan kau tak akan merubah pikiranmu kembali”.

Setelah percakapan selesai, Arian mengantarkan Dita pulang. Keesokan harinya ulangan berlangsung selama 3 hari. Setelah ulangan usai, Arian mengajak anggota gengnya untuk berkumpul di pinggir danau tempat mereka berkumpul dan memperkenalkan Dita sebagai anggota baru dan sebagai pasangan barunya. Semua terkejut dengan perrnyataan yang disampaikan oleh Arian.

Tanpa disangka datanglah geng lainnya yang sangat bertentangan dengan prinsip geng Arian. Geng mereka selalu mebuat keonaran dan mereka berkelahi dengan menggunakan senjata tajam. Karena ada perselisihan yang tak dapat diselesaikan, mereka pun berkelahi dengan persyaratan tidak menggunakan senjata tajam dan mereka menyetujuinya. Perrwakilan dari ketua geng pun berkelahi dan disaksikan oleh semua anggota geng. Tanpa disadari, Putra menusuk kaki Arian dan anggota dari grng Arian langsung memisahkan mereka dan membawa Arian ke rumah sakit. Semua berharap agar Arian lekas pulih. Dita selalu menjenguk Arian ke rumah sakit hinggaa dia pulih. Karena rasa dendam yang ada, geng Arian meminta untuk bertarung kembali. Namun, saat ini yang bertarung adalah Risky dengan menggunakan peraturan yang sama.

Tak disangka, Putra melakukan hal yang sama. Karena Arian telah mengetahui bahwa Putra akan menusuk Arian, tanpa berpikir panjang dia mendorong Rizky dan Putra menusuk bagian perut Arian yang akhirnya dia tak sadarkan diri dan dia telah pergi untuk selama-lamanya. Semua sangat merasa kehilangan terutama Dita dan Rizky. Akhirnya, Putra dikeluarkan dari geng dan dia tak pernah menggunakan senjata tajam lagi dalam berkelahi. Walaupun, Arian telah tiada persahabatan mereka tetap terjalin dan sering berkumpul seperti biasanya.

Ayu Dita Winarna

X-UJ

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun