Mohon tunggu...
Ayudia Mutia Ulfha
Ayudia Mutia Ulfha Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kampus Sumedang

Penulis adalah seorang mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang yang juga aktif sebagai Atlet Rugby

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik Kelompok 158 UPI Sumedang Tahun 2022: Mengunjungi UMKM Kerupuk Seblak di Desa Cipanas

8 Agustus 2022   16:57 Diperbarui: 8 Agustus 2022   22:55 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Kembali menyelenggarakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada semester genap tahun ajaran 2021/2022. 

Adapun tema KKN yang diusung ialah "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM" dengan kegiatan yang masih dilaksanakan secara daring/online.Mahasiswa dibentuk menjadi sebuah kelompok dengan fokus utama dari salah satu poin program SDG's Desa.

 Salah satu tema yang menjadi fokus utama kelompok 158 dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini adalah "Desa Tanpa Kemiskinan". Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilakasanakan mulai tanggal 11 Juli 2022 hingga tanggal 10 Agustus 2022. Dengan desa sasaran yang dipilih ialah Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara ataupun daerah. Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui sangat besar. 

Hal ini dapat dilihat dari kontribusi UMKM terhadap lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan serta sebagai penggerak peningkatan ekspor manufaktur.

Setelah melakukan survei dan melihat kondisi di desa Cipanas, kami mengunjungi salah satu UMKM yang ada di Desa Cipanas tersebut berkesinambungan dengan tema program kerja kami yaitu 'Desa Tanpa Kemiskinan'.

Dimana UMKM tersebut membuat satu produk makanan yaitu kerupuk seblak. Pengolahan kerupuk seblak ini berbahan dasar kerupuk berbentuk bunga, yang diberi bumbu cabai kering, dan di goreng dengan minyak dingin sehingga membuat kerupuk ini menjadi tidak mengembang atau bantat. 

Pengemasan kerupuk seblak ini dengan cara yang masih tradisional secara manual menggunakan lilin sebagai perekat, kerupuk seblak yang sudah jadi dan siap di packing di masukan ke dalam plastik lalu di rekatkan menggunakan lilin, kemudian dimasukan kedalam plastik yang lebih besar memuat 10 pcs kerupuk seblak.

UMKM Kerupuk Seblak ini telah memiliki cabang yang banyak di daerah cipanas, sehingga membuat desa tanpa kemiskinan menjadi lebih meningkat di Desa Cipanas dengan adanya UMKM tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun