Mohon tunggu...
Ayu Diah Widiana
Ayu Diah Widiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mental Health dalam Perspektif Kajian Agama dan Budaya

1 Desember 2023   23:08 Diperbarui: 1 Desember 2023   23:10 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental atau yang sering kita kenal dengan mental health merupakan kondisi kesehatan yang berhubungan dengan psikis, emosi, dan kejiwaan seseorang. Seseorang dapat dikatakan kesehatannya dalam kondisi baik bisa dilihat jika seseorang itu mempunyai ketenangan jiwa dalam hidupnya. Namun, jika seseorang sulit mengendalikan emosi yang bisa mempengaruhi, membahayakan orang lain, maupun melukai diri sendiri itu berarti mentalnya sedang terganggu. Kesehatan mental dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun latar belakang seseorang.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kesehatan mental seseorang terganggu seperti riwayat ganguan jiwa keluarga, tinggal di lingkungan rumah yang tidak sehat, diskriminasi, korban kekerasan, gangguan otak maupun trauma berat. Biasanya gangguan kesehatan muncul dengan tanda-tanda seperti sulit berkonsentrasi, sulit mengatasi masalah, suka emosi, dan kehilangan semangat. Kasus mental health sering terjadi pada seseorang yang berada dalam masalah dan tidak bisa keluar dari masalah itu. Dengan kata lain, seseorang sedang mengalami stres. Mental health dapat diobati dengan berbagai cara seperti psikoterapi, konsumsi obat-obatan, support sistem, dan rehabilitasi.

Mental health berdasarkan kajian agama yakni kemampuan individu dalam mengelola kejiwaan dengan lingkungannya berdasarkan Al-Qur'an dan as-sunnah. Terkait dengan agama, agama selalu mengingatkan untuk menjaga hidup sehat dan menjauhi perilaku yang buruk. Selain itu, agama juga menganjurkan untuk selalu berdoa dan berpuasa agar mendapatkan ketenangan jiwa. 

Melakukan shalat juga dapat menenangkat hati dan pikiran. Dalam Al-Qur'an Surah Yunus ayat 57 yang artinya: "Hai seluruh manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu pengajaran daru Tuhan kamu dan obat bagi apa yang terdapat dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin". Surat tersebut menjelaskan bahwa obat  penenang jiwa ada pada Allah. Maka, datanglah kepadanya Dan mintalah rahmatnya. 

Selain itu, dijelaskan juga pada surah Fussilat ayat 44  artinya: "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuhan bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh".

Sedangkan jika dilihat dari budaya, Budaya dapat mempengaruhi timbulnya kekambuhan pada gangguan kesehatan mental. Peran budaya dalam proses penyembuhan gangguan mental health sangatlah penting. Budaya atau anggapan bahwa rasa malu atau isin menjadi tanda proses awal dalam penyembuhan. Apabila rasa malu itu timbul pada seseorang yang sedang menjalani penyembuhan itulah yang menjadi titik terang memperoleh kesembuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun