Mohon tunggu...
ayudiah
ayudiah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Tahun Baru Imlek 2568

26 Januari 2017   20:22 Diperbarui: 26 Januari 2017   20:44 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan Imlek atau yang sering kita sebut tahun baru China sebentar lagi akan dirayakan oleh etnis China diseluruh dunia. Perayaan Imlek tahun ini telah memasuki tahun yang ke 2568,dan digolongkan sebagai tahun ayam. Bagi etnis china   simbol hewan  ini memiliki makna tertentu dalam menjalankan kehidupannya pada tahun tersebut.

Bagi masyarakat keturunan China,  merayakan tahun baru Imlek merupakan wujud rasa syukur dalam menjalani hidup selama ini dan akan memulai musim baru dengan  harapan lebih baik dari tahun sebelumnya.  Perayaan ini ditandai dengan bertemunya seluruh anggota keluarga, dengan tradisi pesta, pembagian angpao, pergelaran barongsai dan lainnya.  Bahkan di Negara China sendiri, perayaan Imlek juga indentik dengan tradisi mudik  untuk bertemu sanak saudara di kampung halaman.

Indonesia yang merupakan negara yang memiliki beraneka suku daerah dan suku bangsa, tidak luput dari perayaan tahun baru China ini. Semenjak pemerintahan Abdurahman Wahid yang  membolehkan warga keturunan China merayakan tahun barunya di Indonesia dan  menjadikan imlek sebagai hari libur bagi masyarakat keturunan China saat itu. Dan pada pemerintahan Megawati dijadikan sebagai hari libur nasional, tradisi perayaan tahun baru China tiap tahunnya semakin semarak diselenggarakan di Indonesia. 

Bahkan warga Indonesia yang bukan keturunan Chinapun dapat  ikut merayakannya, seperti menggunakan baju yang serba merah, melihat pertunjukan barongsai atau bahkan ikut dalam kemeriahan pesta tahun baru China tersebut. Disadari atau tidak ternyata warga keturunan China di Indonesia, telah merayakan Imlek ini 17 tahun lamanya pasca reformasi. 

Dan selama itu pula perayaan Imlek berlangsung dengan damai tanpa adanya Intimidasi dari pihak manapun . Ini bukti bahwa bangsa ini telah menerima warga keturunan China  sebagai bagian dari masyarakat Indonesia secara keseluruhan baik agama ataupun kebudayaannya.

Perayaan imlek  sebenarnya memiliki kesamaan dengan perayaan hari-hari besar umat beragama yang ada di Indonesia. Seperti tradisi umat islam di Indonesia saat merayakan Idul fitri  dimana masyarakat muslim Indonesia juga melakukan Silahturahmi dengan seluruh anggota keluarganya dengan tradisi “mudik lebaran”  disetiap tahunnya . Hal serupa juga dilakukan umat kristiani dengan  perayaan Natalnya, umat Hindu dan umat Budha.

Ditengah kondisi bangsa yang diliputi isue-isue intoleransi antar golongan dan agama yang menyita perhatian publik serta pemerintah saat ini,  perayaan imlek kali  ini diharapkan dapat dijadikan momentum untuk membuktikan bahwa  toleransi antar golongan dan agama tersebut masih tetap terjaga . 

Masyarakat Indonesia masih tetap menjunjung tinggi persatuan atas dasar kebhinekaan. Diskriminasi atas nama golonganpun dapat dihindari sehingga  warga keturunan China di Indonesia dapat merayakan Imlek dengan rasa aman dan penuh  kebersamaan . Jadikanlah perayaan imlek ini sebagai salah satu keaneka ragaman  budaya bangsa yang harus dijaga kelestariaanya baik oleh masyarakat keturunan China sendiri dan juga masyarakat Indonesia . Selamat merayakan hari Imlek bagi yang  merayakannya semoga selalu mendapatkan keuntungan dan keberkahan. “Gong Xi Fat Cai” .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun