Perayaan Imlek atau yang sering kita sebut tahun baru China sebentar lagi akan dirayakan oleh etnis China diseluruh dunia. Perayaan Imlek tahun ini telah memasuki tahun yang ke 2568,dan digolongkan sebagai tahun ayam. Bagi etnis china simbol hewan ini memiliki makna tertentu dalam menjalankan kehidupannya pada tahun tersebut.
Bagi masyarakat keturunan China, merayakan tahun baru Imlek merupakan wujud rasa syukur dalam menjalani hidup selama ini dan akan memulai musim baru dengan harapan lebih baik dari tahun sebelumnya. Perayaan ini ditandai dengan bertemunya seluruh anggota keluarga, dengan tradisi pesta, pembagian angpao, pergelaran barongsai dan lainnya. Bahkan di Negara China sendiri, perayaan Imlek juga indentik dengan tradisi mudik untuk bertemu sanak saudara di kampung halaman.
Indonesia yang merupakan negara yang memiliki beraneka suku daerah dan suku bangsa, tidak luput dari perayaan tahun baru China ini. Semenjak pemerintahan Abdurahman Wahid yang membolehkan warga keturunan China merayakan tahun barunya di Indonesia dan menjadikan imlek sebagai hari libur bagi masyarakat keturunan China saat itu. Dan pada pemerintahan Megawati dijadikan sebagai hari libur nasional, tradisi perayaan tahun baru China tiap tahunnya semakin semarak diselenggarakan di Indonesia.
Bahkan warga Indonesia yang bukan keturunan Chinapun dapat ikut merayakannya, seperti menggunakan baju yang serba merah, melihat pertunjukan barongsai atau bahkan ikut dalam kemeriahan pesta tahun baru China tersebut. Disadari atau tidak ternyata warga keturunan China di Indonesia, telah merayakan Imlek ini 17 tahun lamanya pasca reformasi.
Dan selama itu pula perayaan Imlek berlangsung dengan damai tanpa adanya Intimidasi dari pihak manapun . Ini bukti bahwa bangsa ini telah menerima warga keturunan China sebagai bagian dari masyarakat Indonesia secara keseluruhan baik agama ataupun kebudayaannya.
Perayaan imlek sebenarnya memiliki kesamaan dengan perayaan hari-hari besar umat beragama yang ada di Indonesia. Seperti tradisi umat islam di Indonesia saat merayakan Idul fitri dimana masyarakat muslim Indonesia juga melakukan Silahturahmi dengan seluruh anggota keluarganya dengan tradisi “mudik lebaran” disetiap tahunnya . Hal serupa juga dilakukan umat kristiani dengan perayaan Natalnya, umat Hindu dan umat Budha.
Ditengah kondisi bangsa yang diliputi isue-isue intoleransi antar golongan dan agama yang menyita perhatian publik serta pemerintah saat ini, perayaan imlek kali ini diharapkan dapat dijadikan momentum untuk membuktikan bahwa toleransi antar golongan dan agama tersebut masih tetap terjaga .
Masyarakat Indonesia masih tetap menjunjung tinggi persatuan atas dasar kebhinekaan. Diskriminasi atas nama golonganpun dapat dihindari sehingga warga keturunan China di Indonesia dapat merayakan Imlek dengan rasa aman dan penuh kebersamaan . Jadikanlah perayaan imlek ini sebagai salah satu keaneka ragaman budaya bangsa yang harus dijaga kelestariaanya baik oleh masyarakat keturunan China sendiri dan juga masyarakat Indonesia . Selamat merayakan hari Imlek bagi yang merayakannya semoga selalu mendapatkan keuntungan dan keberkahan. “Gong Xi Fat Cai” .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H