Menyambut datangnya Tahun Baru Muharram orang jawa menyebutnya Syuroan  hingga 10 Muharram seperti adat yang telah dilakukan dari nenek moyang yaitu tasyakuran dengan tujuan agar keluarga, sanak saudara tetap diberi perlindungan oleh Allah SWT dan di jauhkan dari mara bahaya. Mahasiswa KKN DR Kelompok 45 UIN Walisongo Semarang ikut berparrtisipasi dalam pelaksanaan tasyakuran Tahun Baru Muharram dan 10 Muharram di Dusun Grogol, Pejawaran, Banjarnegara.
Adapun rangkaian acara di malam Tahun Baru Muharram yaitu warga setempat mengadakan pengajian dengan mengundang tokoh masyarakat untuk mengisi pengajian tersebut. Tasyakuran Malam Tahun Baru Muharram dilaksanakan malam hari  di salah satu rumah warga yaitu rumah Ibu Sutiah. Tasyakuran Malam 10 Muharram sendiri gelar di pinggir jalan dengan membacakan Istighosah dan tahlil bersama dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama.
Meskipun pelaksanaan tasyakuran malam Tahun Baru Muharram dan malam 10 Muharram di masa PPKM ini, masyarakat tetap harus mematuhu protocol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan acara ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya karena tahun ini diselenggarakan per RT demi melindungi dari penyebaran Covid-19 Â dan mematuhi protocol kesehatan.
Tasyakuran ini, dari masyarakat meminta anggota KKN MIT DR untuk membantu berjalannya acara dengan menjadi pembawa acara, dan memimpin istighosah dilanjutkan tahlil. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Giri bahwasannya "pelaksanaan tasyakuran Tahun Baru Muharram dan 10 Muharram agar dibantu dengan tetap mematuhi protocol kesehatan sesuai yang telah ditentukan" ungkapnya.
Pewarta : Dwi Esty Ningtiyas.W
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H