TON adalah teknologi blockchain dengan kemampuan mengakomodir 1juta transaksi per detik. Kecepatan tersebut bahkan mengalahkan Solana yang memiliki kecepatan 50ribu transaksi per detik. Sementara itu teknologi blockchain Ripple yang banyak digunakan oleh perusahaan jasa perbankan memiliki kemampuan mengakomodir hanya 1500 transaksi per detik.
TON adalah token berbasis komunitas desentralis yaitu freeton.org. Saat ini TON telah terdaftar di beberapa exchange seperti Bitcoin.com, CEX.IO, dan Changelly Pro. Dengan suplai maksimal sebanyak 10 milyar, saat artikel ini ditulis TON memiliki sirkulasi suplai sebanyak 400 juta TON dengan kapitalisasi pasar sebesar 289juta US Dolar.
Free TON memilih cara unik dalam mendistribusikan TON pada awal peluncurannya. Kala itu TON tidak bisa dibeli dimanapun, hanya dapat diperoleh dengan mengikuti kontes yang disleenggarakan oleh komunitas freeton.org.
Masih berada di peringkat 2634 di Coinmarketcap, TON belum bisa diperdagangkan di pasar fisik kripto di Indonesia. Akan tetapi, para peminat TON saat ini tetap dapat memperoleh TON dengan cara mengikuti kontes di freeton.org.
Apakah TON sebenarnya? Pada tahun 2017 seorang pengusaha sekaligus pendiri Telegram Pavel Durov mengumumkan Telegram Open Network atau hanya disebut TON. Pada perekmbangannya, Durov menghadapi perselisihan dengan SEC dan mengalami kekalahan sehingga proyek ini ditutup. Durov membuka proyek tersebut menjadi open source. Pada tahun 2018 implementasi TON yang menjadi The Open Network diumumkan oleh komunitas Free TON.
Rujukan:
https://coinmarketcap.com/currencies/ton-crystal/
https://www.coinsuggest.com/bank-ripple-xrp/
https://blog.freeton.org/en/?s=number+one+people+in+freeton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H