Mohon tunggu...
ayudeapuspitaningrum
ayudeapuspitaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at Universitas Airlangga Faculty of Economi and Business Management Major

Merupakan seorang mahasiswi aktif Program Studi Manajemen Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hasil Survey Kelompok Mahasiswi Universitas Airlangga Mengejutkan, Penurunan Minat Generasi Z Pada Makanan Tradisional Indonesia Perlu Diperhatikan!

27 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 27 Desember 2024   17:23 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Proses Wawancara Generasi Z Pada Jl. Tunjungan Surabaya

Nasionalisme merupakan suatu perasaan cinta yang tinggi terhadap tanah air, serta suatu kesadaran warga negara dalam suatu bangsa yang secara potensial dalam mencapai, mempertahankan, mengabdikan, integritas, kemakmuran, dan kekuatan suatu bangsa. Makanan khas Indonesia tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi cerminan dari identitas maupun sejarah suatu masyarakat. Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin mudah pula segala informasi yang masuk dan keluar dalam suatu Negara. Salah satu dampaknya yaitu memudarnya semangat Nasionalisme dan Patriotisme pada generasi muda terutama Generasi Z yang dimana mereka cenderung memiliki minat yang tinggi terhadap produk-produk asing, seperti halnya makanan, gaya hidup, dan kebudayaan.

            Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat suatu kekhawatiran terhadap minat Generasi Z pada makanan khas Indonesia. Generasi Z adalah individu yang lahir pada rentang waktu 1997 hingga 2012. Di Indonesia, Generasi Z mendominasi dengan jumlah sekitar 74,93 juta jiwa atau 27,94% populasi (Badan Pusat Statistik, 2021). Data tersebut menjadikan Generasi Z sebagai penerus yang akan berpengaruh, salah satunya terhadap pelestarian kearifan lokal bangsa Indonesia termasuk minatnya terhadap makanan khas Indonesia.

            Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) Universitas Airlangga memiliki serangkaian matakuliah wajib bagi mahasiswa baru selama satu semester bertujuan untuk memberikan dasar pemikiran akademik, menyiapkan mahasiswa baru untuk dapat bersikap adaptif, pembentukan dasar karakter akademik UNAIR yang Excellent with Morality. Termasuk membentuk ikatan yang kuat dan semangat kolaboratif sebagai sesama civitas akademika UNAIR. Kelas PDB UNAIR menyatukan berbagai mahasiswa baru dari Fakultas dan Program Studi yang berbeda, dibagi menjadi beberapa kelas. Tugas akhir seluruh matakuliah PDB UNAIR adalah membuat project kebangsaan dan kolaborasi seluruh matakuliah PDB.

            Oleh karena itu, kami kelompok 4 PDB 109 Universitas Airlangga mencetuskan ide baru dengan mengangkat issue yang harusnya menjadi perhatian masyarakat. Dimulai dari kekhawatiran kami melihat kondisi kios makanan tradisional Indonesia pada Jl. Tunjungan Surabaya sangat sepi pengunjung dibandingkan kios makanan internasional. Kami menciptakan project berupa survey langsung dengan menggunakan dua metode yaitu pengisian google formulir dan wawancara langsung Generasi Z pada Jl.Tunjungan Surabaya. Kami berharap project ini membawa hasil yang dapat dibaca dan menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia. 

            Project ini kami laksanakan pada tanggan 10 November 2024, dengan turun langsung di Jl.Tunjungan Surabaya untuk melakukan wawancara dengan Generasi Z. Dengan target responden wawanacara sejumlah sepuluh responden dan responden pengisian google formulir sejumlah 50 responden. Kami berhasil mewawancarai sepuluh responden Generasi Z pada wawancara tersebut dan kami juga mempublikasikan hasilnya pada sosial media Youtube. Target pengisian kuisioner melebihi standar jumlah yang kami inginkan, yaitu 57 responden.

Gambar 1.2 Hasil Pie Chart Kuisioner
Gambar 1.2 Hasil Pie Chart Kuisioner

Hasilnya sesuai dugaan kami, 69,6% responden Generasi Z kami lebih sering dan menyukai makanan Internasional, hanya 30,4% responden yang sering dan menyukai makanan tradisional Indonesia. Tidak hanya itu, kami juga melampirkan pertanyaan faktor apa yang menyebabkan mereka lebih meminati makanan internasional daripada makanan tradisional Indonesia. Terdapat beberapa faktor yang kami sajikan sebagai pilihan yaitu faktor Rasa, Inovasi Produk, dan Kondisi Tempat Makan (restoran).

Gambar 1.3 Hasil Diagram Pie Chart Kuisioner Faktor
Gambar 1.3 Hasil Diagram Pie Chart Kuisioner Faktor

Dari hasil wawancara dan kuisioner kami dapat mengambil kesimpulan bahwa benar adanya penurunan minat Generasi Z pada makanan tradisional Indonesia khususnya pada Jl. Tunjungan Surabaya. Berikut beberapa faktor yang dapat menjadi evaluasi pedagang makanan tradisional Indonesia agar terus dapat berinovasi untuk mempertahankan makanan tradisional Indonesia.

55,4% Generasi Z memilih faktor Inovasi Produk, jumlah yang memilih faktor tersebut paling besar. Artinya, Generasi Z lebih tertarik dengan produk yang memiliki tampilan unik serta mengikuti perkembangan zaman. Produsen makanan tradisional Indonesia dapat memanfaatkan platform digital atau media sosial sebagai marketing produk dan dapat memberikan inovasi produk pada kemasan atau pada bentuk makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun