Malang (02/07/2024) - Tim CHEMISTER dari Universitas Negeri Malang (UM) berpartisipasi dalam kegiatan International Workshop on Promoting Relevant Education in Science for Sustainability (PRESS) 2024 yang digelar oleh Departemen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam UM pada Senin (01/07/2024). Acara tersebut menyoroti pentingnya pendidikan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sains, yang relevan dengan topik keberlanjutan.
CHEMISTER digagas oleh lima inovator muda dari Universitas Negeri Malang yang berasal dari berbagai program studi. Kelima mahasiswa tersebut, yaitu Sukma Ayu Deaningtyas dari S-1 Pendidikan Kimia,, Afifa Purwandari dari S-1 Pendidikan Kimia, Nur Laila Kamaliyah dari S-1 Ekonomi Pembangunan, Naufal Albion Zafran Sentanu dari S-1 Pendidikan Teknik Informatika, dan Esa Refrisa Rafsanjani dari S-1 Desain Komunikasi Visual. Kelima mahasiswa tersebut berada di bawah bimbingan Bapak Nur Candra Eka Setiawan, S.Si., S.Pd., M.Pd. selaku dosen Kimia Universitas Negeri Malang.
Tim CHEMISTER UM memperkenalkan produk inovatif mereka dalam bentuk media pembelajaran kimia yang menggunakan pendekatan socioscientific issues. Sukma menyampaikan bahwa produk CHEMISTER merupakan sebagai bentuk kepeduliannya sebagai mahasiswa agar para siswa tidak lagi kesulitan dalam memahami konsep materi laju reaksi yang jarang diminati oleh siswa. CHEMISTER mengombinasikan modul pembelajaran konvensional dengan teknologi Augmented Reality (AR) untuk memberikan visualisasi yang lebih nyata terhadap konsep-konsep kimia yang seringkali sulit dipahami hanya melalui teks dan gambar statis.Â
Kimia sangat identik dengan kegiatan praktikum menggunakan bahan-bahan yang cukup berbahaya, baik ketika terkontaminasi dengan tubuh maupun saat menjadi limbah. Terlebih halnya, kimia menjadi mata pelajaran yang baru dipelajari pada tingkat SMA sehingga kegiatan praktikum kimia menjadi hal yang kurang familiar bagi siswa. Oleh karena itu, Bahan-bahan utama yang diangkat dalam kit praktikum ini menggunakan konsep green chemistry yang ramah lingkungan sehingga pengguna tidak perlu khawatir terkontaminasi zat berbahaya saat praktikum. Selain itu, limbah yang dihasilkan juga tidak berpotensi merusak lingkungan sehingga sesuai dengan prinsip keberlanjutan.
Afifa Purwandari, salah satu anggota tim CHEMISTER UM, menjelaskan, "Kami sangat antusias untuk berbagi pengetahuan kami tentang pendidikan sains berkelanjutan di PRESS 2024. Media pembelajaran yang kami kembangkan tidak hanya mengajarkan konsep-konsep kimia, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Kami berharap dapat memberikan inspirasi kepada pendidik dan siswa untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dalam kegiatan kimia sehari-hari."
Partisipasi tim CHEMISTER UM dalam PRESS 2024 tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan produk mereka, tetapi juga untuk berkolaborasi dengan para ahli dan praktisi pendidikan ilmu pengetahuan dari berbagai belahan dunia. Mereka aktif terlibat dalam berbagai diskusi dan lokakarya untuk mendiskusikan tantangan dan solusi dalam mendukung pendidikan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan. Prof. Dr. Eilks Ingo dari Universität Bremen, Germany, menjadi salah pembicara dalam workshop ini juga turut memberi apresiasi terhadap tim CHEMISTER atas media pembelajaran inovatif yang dikembangkan.
Dengan menghadirkan pendekatan socioscientific issues dalam pendidikan kimia, tim CHEMISTER UM menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan generasi yang peduli terhadap lingkungan dan mampu menghadapi tantangan keberlanjutan global. Harapannya, kolaborasi ini akan terus berlanjut untuk menciptakan solusi inovatif yang lebih luas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Dengan demikian, kehadiran tim CHEMISTER UM dalam PRESS 2024 tidak hanya memperkuat reputasi UM sebagai pusat pendidikan ilmu pengetahuan yang progresif, tetapi juga memperluas jangkauan kontribusinya dalam mendukung tujuan global untuk keberlanjutan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI