Memoar Untukmu

Tangan-tangan itu sudah mulai bergelayut

Merongrong Nahkoda yang sedang melaut

Peduli apa pada Kapal yang sudah carut marut

Aku tau, banyak yang tak peduli karena pikiran sudah kusut

Bagaimana tidak, segala sesuatu nampak sengaja dibuat berkabut

Nalurimupun kian menciut, sibuk menerjang ombak yang tak kunjung surut

Hati Nahkoda memang sudah tak bertaut

Atau jangan-jangan, sedari awal memang tak pernah dibaut

Telingamu saja yang tertipu dengan janji menerjang laut

Agaknya, kini sedang sibuk kesana kemari membangun talud

Mungkin, mereka akan berhenti hanya bila dijemput maut