Mohon tunggu...
Ayu budi
Ayu budi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karyawan swasta

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Artikel Opini Suksesnya Aktivitas Partai Politik di Media Sosial Jelang Pemilu 2024

4 Februari 2024   18:16 Diperbarui: 4 Februari 2024   18:19 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pilpres -- cawapres 2024 ini membuat partai politik gencar melakukan kampanye. Media sosial pun menjadi media diskusi masyarakat yang menunjukan aktivitas partai politik yang tinggi. Media online menjadi peran utama untuk menunjang pilpres-cawapres keberhasilan dalam pemilu 2024 . Keberhasilan ini dibantu adanya marketing dalam politik agar masyarakat dapat mengetahui misi dan visi calon pilpres. 

Keberhasilan dalam pilpres melalui media online, media cetak, media sosial maupun spanduk yang tertera di sepanjang jalan agar masyarakat dapat memilih pada pilpres 2024. Media sosial pun tujuan utama nya  untuk meningkatkan popularitas calon pilpres. Media sosial pun bisa saja menjadi  sebatas pendokumentasian dan rapat kunjungan. 

Dalam berkampanye politik pun dapat berdampak negatif dan positif bagi calon pilpres. Dampak positif yang pertama media sosial dapat memberikan kemudahan akses bagi calon pemilih kandidat secara langsung dapat berinteraksi dengan calon pemilih dengan skala dan intensitas yang lebih mudah dibandingkan melalui pola kampanye tradisional seperti door to door, brosur, bahkan peliputan oleh media cetak atau televisi. Kedua, media sosial dapat dijangkau dengan murah oleh pengguna nya. Ketiga, media sosial memiliki outreach yang luas karena orang sangat mudah untuk membagikan konten atau informasi yang didapatkannya. Kekurangan lainnya. Yang pertama, rawan dalam penyebaran berita hoax. Kedua, rawannya pencurian ide /marketing politik dalam calon pilpres. Ketiga, berpeluang besar adanya serangan atau fitnah dari pihak lawan.

Saran untuk pemilihan pilpres menjadi diri sendiri dan tidak golput dalam memilih pilpres. Tidak terpengaruh dari pihak mana pun.

Kampanye pilpres di tahun 2024 ini dalam Media sosial pun melalui banyak tantangan etika yang dilalui oleh para calon pilpres. Tetapi media sosial pun dapat menanggulangi tantangan dengan cara yang teliti. Dengan cara menyaring antara berita hoax yang dapat merugikan calon pilpres. Keberadaan media sosial telah mengubah cara kampanye politik dijalankan, memengaruhi persepsi publik, dan bahkan dapat memengaruhi hasil pemilihan. Dalam tantangan politik di media sosial dapat berperan besar bagi calon pilpres dan peserta yang memilih pilpres. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun