Mohon tunggu...
Ayub Bin Thamrin
Ayub Bin Thamrin Mohon Tunggu... -

Tukang Parkir Pasar Ciputat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pencinta

19 November 2011   09:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sebuah hati menjadi sekeras batu…

Tanyakan pada apa yang ada balik tembok Istana..

Sebuah bentuk tanpa makna, tiada arti untuk dipertahankan

Jika saja kupu-kupu bisa bercerita,, bagaimana dia menjadi kupu-kupu

Mungkin manusia bisa belajar dari mereka…

Jika perjuangan dipisahkan dari cinta..

Bagaimana musim bisa bercerita pada mawar,,,

ketika embun berbaring lelap dikelopak mawar, dan

mentari merengkuhnya kelangit..untuk menjadi pelangi..

Jangan melihat pada bentuk yang ada,, itu bisa menipu…

Jangan pula tidak perduli pada bentuk,, kau bisa tersesat..

Intinya adalah bebas…lepaskan semua ikatan..

Dan terbanglah bersama sayap cintamu….

Berjalanlah dengan sang pemandu ulung.., jiwa mu.

Tempuhlah jalan para pencinta…, perhatikan jejaknya..

Karena hanya pencinta,, yang mampu bermain ditengah badai..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun