Aku mengigau lagi
Bukan nama-Mu
Yang ku sebut bukan itu
Serapah kotor dari bibir
Yang di senangi jin-jinMu
Justru murka dari-Mu
Setiap terbit hati yang retak
Selalu aku tidur
Aku harap bangun lalu lupa
Amnesia.
Jadi seperti seorang reinkarnasi
Bangun, sadar dan suci
Rupanya Tuhan memang Maha jenaka
Waktu ada yang koyak
Malah semakin di robek
Betapa pedih
Aku temui bukan mimpi indah
Ada sanubari badai yang beriak
Ya. Aku tertawa
Palsu. Tawa palsu
Sungguh tertawaku airmata
Jangan sebut aku penolak
Sebab aku terima semua tawaran Tuhan
Dengan segenap senyum airmata
Setiap terbit hati yang retak
Tidurku memang lebih nyenyak
Aku pikir
Ada para sahabat di sana
Yang mengajak aku bernyanyi
Sampai semua ubah jadi semi
Dan sungguh Tuhan memang Maha Jenaka
Aku terpaksa tertawa
Atau di tertawakan mungkin
Setiap ada yang robek
Ada garam di tabur
Alamak menghujam!!//
Aku jadi mengigau
Mengutuk orang
Bicara-bicara yang tidak perlu
Mati sajalah
Tidak berguna. Matipun aku rela
Kuasaku tipis menatap maksud-Mu
Maka dari ini aku sembah Engkau
Aku mencintai-Mu. Sayang Kamu
Sumpah! Belah dadaku!
Ada nama-Mu di antara jantung dan hatiku
Tapi pelukan-Mu yang ini
Sungguh tiada tara tuk di bendung airmata
Setiap malam
Aku sediakan malam yang kosong
Aku usir para tamu
Maka mampirlah, Tuhan
Di malamku itu yang kosong
Aku ingin mengigau asma-Mu yang Husna.
_ I Love You, ALLAH
Together, forever. :)
Lihat Selengkapnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H